SERANG, BANTEN RAYA – Ratusan ternak jenis bebek entok dan ayam milik Asnawi, warga Desa Cisalam, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang menti mendadak dalam kurun waktu satu minggu lebih. Setelah dilakukan pemeriksaan ratusan ternak tersebut dinyatakan positif flu burung atau positif avian influenza.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) telah melakukan rapid tes terhadap ternak yang masih hidup setelah mendapat laporan pada 9 November dan hasilnya positif avian influenza.
“Dilaporkan telah terjadi kasus flu burung atau avian influenza di Desa Cisalam, Kecamatan Baros. Terjadi kematian ternak jenis entok dari populasi awal 165 ekor yang mati 160 ekor,” ujar Zaldi, Minggu (14/11).
Ia menjelaskan, gejala pada hewan ternak yang mati tersebut yaitu pada kornea mata terlihat berkabut atau katarak, sebelum mati mengalami gejala tortikolis atau kepala berputar, dan pada hewan yang masih hidup terlihat lemas dan berjalan sempoyongan.
“Hasil rapid test positif avian influenza atau garis dua. Ternak entok didatangkan dari peternak di Kecamatan Pontang pada 2 November dan kematian terjadi secara bertahap mulai dari ternak didatangkan.
Sebelumnya 50 ekor ayam milik Pak Asnawi juga mati mendadak,” ungkapnya.
Zaldi mengungkapkan, untuk mencegah penularan lebih luas petugas Puskeswan telah melakukan pengendalian di antaranya penanganan bangkai dengan cara dikubur dan dibakar, melakukan proses desinfeksi dengan protanol untuk penyemprotan kandang secara rutin setiap hari.
“Kemudian, warga diimbau dalam membawa bangkai menggunakan pelindung tangan seperti kantong plastik sehingga tidak langsung bersentuhan dengan bangkai, menerpakan biosecurity secara ketat, memisahkan unggas yang sakit, dan melarang mengkonsumsi daging dari unggas yang sakit,” tuturnya.
Selain itu, warga juga diminta untuk berkoordinasi dengan Distan Kabupaten Serang atau Puskeswan bilamana menemukan ternak unggas dengan gejala seperti ternak yang sudah mati. “Kita menyarankan untuk segera berobat apabila ada yang mengalami gejala demam atau batuk setelah menangani bangkai,” paparnya.
Terpisah, Camat Baros, Kabupaten Serang Basuki Mindar membenarkan, jika telah terjadi kasus flu burung di Desa Cisalam dengan adanya kematian mendadak ratusan hewan ternak. “Alhamdulillah sekarang (kemarin-red) sudah enggak ada kasus kematian ternak lagi karena petugas Puskeswan sudah turun langsung,” katanya. (tanjung/fikri)