Wagub Minta MUI Luruskan Ajaran Radikal

1 MUI
PELANTIKAN: Ketua Umum MUI Pusat melantik pengurus MUI Provinsi Banten masa khidmat 2021-2026 di Pendopo Gubernur Banten di KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (26/1).

SERANG, BANTEN RAYA- Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta para ulama yang ada di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menyampaikan pesan damai dalam ajaran Islam, sehingga tidak ada ulama yang menyampaikan ajaran radikal. Ulama diminta meluruskan ajaran radikal yang mengarah pada terorisme.

“MUI tentu harus bisa meluruskan itu,” kata Andika usai pengukuhan pengurus MUI Provinsi Banten masa khidmat 2021-2026 di Pendopo Gubernur Banten di KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (26/1).

Andika menuturkan, adanya tanda pagar (tagar) bubarkan MUI beberapa waktu lali disebabkan karena ada oknum pengurus MUI yang terindikasi terorisme yang secara kebertulan ada di MUI. Namun fenomena itu tidak bisa mengeneralisir semua orang, apalagi ulama di MUI, juga memiliki pemahaman radikal terorisme. “Ulama harus memberikan kesejukan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Andika mengatakan, ulama selain sebagai mubaligh juga diharapkan dapat menjaga keutuhan bangsa, khususnya yang ada di Provinsi Banten. Juga sebagai cendekiawan, para ulama diharapkan dapat berkontribusi dalam menyumbangkan pemikiran positif bagi masalah bangsa.

Termasuk dalam merawat kerukunan umat beragama, bermasyarakat dan bernegara. “Sebab juga berperan dalam menciptakan suasana damai yang menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” ujarnya.

Senada dengan Andika, Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi mengungkapkan, makna ulama yang sebenarnya adalah sebagai pendakwah yang menyampaikan pesan Allah SWT. Sayangnya, ada sejumlah kalangan yang mengaku ulama tetapi perilakunya tidak mencerminkan ulama. “Ulama ini mengajak (pada kebaikan) bukan mengejek,” kata Hamdi.

Hamdi menyatakan, tugas ulama lainnya adalah membina umat, bahkan yang melakukan kesalahan. Bukan malah merendahkan. Ulama juga menurutnya seharusnya membela umat bukan mencela. “Ulama membina bukan menghina, membela umat bukan mencela,” katanya. (tohir/rahmat)

Pos terkait