BANTENRAYA.CO.ID – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau Wamen BUMN Dony Oskaria baru saja berkunjung ke PT Krakatau Steel pada Kamis, 14 November 2024.
Pada kunjungan tersebut Dony Oskaria mengunjungi pabrik Hot Strip Mill atau HSM 1, Cold Rolling Mill, maupun fasilitas Krakatau Steel Group seperti Pelabuhan Cigading.
Pada kunjungan tersebut, juga diterima oleh Plt Direktur Utama atau Dirut PT Krakatau Steel M Akbar Djohan dan jajaran pejabat PT KS.
Wakil Menteri BUMN RI Dony Oskaria menjelaskan, Kementerian BUMN RI terus mendukung pengembangan strategis PT KS sejalan dengan program kemandirian industri nasional dan hilirisasi yang digaungkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Kolaborasi Krakatau Steel-BNI-Kodim Cilegon, Bikin Mancur Sumur Artesis di Kagungan
“Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan BUMN strategis yang dapat menyokong kemajuan industri nasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami mendukung proses restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel yang saat ini dijalankan sebagai solusi yang menyeluruh, termasuk operasi pabrik baja HSM 1 dalam tahun ini,” kata Dony melalui press rilis dari PT KS.
“Kami pun berharap manajemen saat ini dapat membawa Krakatau Steel menjadi perusahaan baru dengan memperhatikan keberlanjutan usaha,” harap Dony.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PT KS M Akbar Djohan menyambut baik arahan dari Wamen BUMN Dony Oskaria.
“Kunjungan Wakil Menteri BUMN RI Bapak Dony Oskaria merupakan sebuah kehormatan bagi kami, ini merupakan sebuah kesempatan untuk mengenalkan fasilitas-fasilitas strategis kami beserta pemaparan pengembangannya ke depan,” kata Mantan Dirut PT Krakatau Bandar Samudera ini.
Menurut Akbar, saat ini proses recovery fasilitas pabrik HSM 1 milik PT KS masih berlangsung dan diharapkan dalam waktu dekat siap untuk beroperasi kembali.
“Saat ini kami sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya termasuk perencanaan penjualan agar ketika nanti pengoperasian kembali fasilitas pabrik HSM 1 dilakukan, semua sudah tinggal menjalankan produksi sesuai dengan kebutuhan order,”harap Akbar.
Fasilitas HSM 1 Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi produk baja Hot Rolled Coil/Plate hingga 2,4 juta ton per tahun.
Kebutuhan produk baja HRC mayoritas digunakan untuk bahan baku pipa baja, alat berat, kapal, industri otomotif maupun kebutuhan infrastruktur.
BACA JUGA: Banyak Kendaraan Terobos Ujicoba Traffic Light di Kota Serang
Sedangkan fasilitas pabrik Cold Rolling Mill menghasilkan produk baja Cold Rolled Coil/Plate dengan kapasitas hingga 850.000 ton per tahun yang biasanya digunakan untuk bahan baku industri otomotif, galvanis, galvalum, maupun produk baja-baja hilir untuk konstruksi maupun kebutuhan rumah tangga.
“Krakatau Steel saat ini terus melanjutkan transformasinya, restrukturisasi, maupun pengembangan strategi bisnis. Dengan reaktivasi fasilitas HSM 1 dan didukung dengan fasilitas lain, potensi Krakatau Steel untuk bangkit dan bertumbuh kembang pesat sangat mungkin dilakukan terlebih dengan dukungan dari pemerintah untuk kemandirian industri nasional. Kami berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi dan mendorong kemajuan industri baja nasional dengan keberlanjutan usaha Krakatau Steel,” pungkasnya.***