Wapres Ma’ruf Amin: Pancasila Solusi Masalah Bangsa

1 WAPRES

SERANG, BANTEN RAYA- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan, Pancasila masih relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Bahkan Pancasila disebut sebagai solusi atas permasalahan bangsa yang dihadapi oleh Indonesia.

“Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila sebagai dasar negara selalu dihadapkan dengan tantangan tidak ringan, akan tetapi Pancasila selalu berdiri kokoh,” ujar Wapres saat membuka acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Aparatur Pemerintah Provinsi Banten, di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, Senin (14/11/2022).

Dia mengatakan, ada banyak lika-liku zaman dengan segala permasalahannya, tetapi Pancasila tetap relevan dan mampu menjawab tantangan segala sektor pembangunan dari pusat sampai dengan daerah. Pancasila menurutnya bersifat terbuka dan tidak kaku.

Wapres mengatakan, Pancasila adalah kesepakan mulia yang lahir sebagai Ideologi Negara Indonesia yang menyatukan tekad semua orang dan semua golongan. Dalam bahasa agama, Pancasila disebut sebagai “kalimatunsawa” yaitu titik temu yang mengedepankan persamaan dan mempersatukan perbedaan.

Ma’ruf Amin menyebut, Pancasila dengan agama tidak saling bertentangan, tidak saling menjatuhkan, justru saling memperkuat. “Seorang muslim yang baik, ia adalah muslim yang Pancasilais dan seorang Pancasilais dia adalah muslim yang baik,” ucapnya.

Ia menekankan kepada kepala daerah kabupaten/kota dan aparatur negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten untuk selalu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan-kebijakan serta dalam berkehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Para ASN tidak hanya dituntut untuk mengerjakan teknis, manajerial dan struktural, tetapi harus memiliki jiwa dan karakter Pancasila.

“Kepala daerah dan aparatur Negara juga harus ikut serta dalam menghantarkan Indonesia maju dengan mengelola agenda pembangunan nasional,” ujarnya.

Mantan Anggota Dewan Pengarah BPIP itu berpesan, menghadapi Pemilu 2024, nilai-nilai Pancasila harus dijadikan lokomotif dalam pesta demokrasi tersebut. Dia juga meminta agar menghilangkan diskriminasi, tidak memandang ras, agama, suku budaya, adat, dan bahasa.

Sementara itu, Wakil Kepala BPIP Karjono mengatakan, diselenggarakannya acara penguatan pembinaan ideologi Pancasila bagi aparatur Pemerintah Provinsi Banten berangkat dari keprihatinan. Sebab menurutnya, sudah 23 tahun Pancasila vakum sehingga generasi milenila tidak mengenal Pancasila. Bahkan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebanyak 85 persen generasi milenial terpapar radikalisme. “Maka sangat penting Pancasila dibumikan kembali,” ujarnya.

Tidak hanya remaja, ASN juga banyak yang tidak menghayati dan mengamalkan Pancasila. Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan-RB) setiap bulan ada 10 ASN dipecat karena radikalisme dan terorisme.

“Para ASN ini tidak memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Ada yang ingkar sumpah jabatan, ingin mengganti dasar negara, melawan Undang-undang, dan ideologi Pancasila,” ucapnya.

Ia menegaskan, ASN merupakan pelayan publik yang wajib mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di era globalisasi ini banyak sekali tantangan di antaranya dampak perang negara luar, narkoba, korupsi, terorisme. maka dari itu ia berharap ASN bisa menjadi garda terdepan dalam menghadapi masalah-masalah tersebut.

“Ini harus dipersiapkan sungguh-sungguh dan tandem dengan nilai-nilai Pancasila,” katanya.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengaku akan terus berkomitmen membumikan Pancasila ke seluruh masyarakat. Bahkan dia telah mempersiapkan Peraturan Daerah tentang pelaksanaan dan pembelajaran tentang Pancasila.

“Dalam rangka memantapkan Ideologi Pancasila, kita sedang mempersiapkan Perda Inisiatif DPRD tentang Wawasan Kebangsaan,” ucapnya.

Ia juga mengaku Pancasila terus akan dijadikan dasar karena masih relevan dalam menangani persoalan di daerah. Salah satu nilai yang baik yang terkandung dalam Pancasila menurutnya adalah gotong-royong. Dengan gotong royong, keadaan ekonomi Banten tumbuh di atas ekonomi nasional.

“Dengan bergotong-royong kita dapat mengatasi persoalan karena Pancasila sangat relevan dalam memberikan solusi,” ucapnya.

Tidak hanya itu, dengan semangat Pancasila Provinsi Banten juga telah menekan angka stunting, kemiskinan, dan pengangguran. “Dengan semangat Pancasila Pengangguran kita cenderung turun dan ini semua bagian menjalankan nilai-nilai Pancasila,” kata Al. (tohir)

Pos terkait