Bantenraya.co.id – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabodebek dan Provinsi Banten melaporkan tingkat penggunaan layanan paylater atau buy now pay latter (BNPL) warga di Banten mengalami peningkatan.
Catatan OJK, transaksi warga Banten yang memakai paylater mencapai Rp1,87 triliun pada Juli 2024.
Kepala Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen menyampaikan, layanan produk paylater terus mengalami peningkatan,
tercatat ada sebanyak 1,26 juta entitas yang menjadi kreditur pay latter melalui layanan perbankan di Banten.
Raffi Ahmad Kerahkan Artis Menangkan Andra-Dimyati
“Sementara itu, ada sebanyak 818 ribu entitas di Banten yang tercatat melakukan kredit paylater menggunakan jasa dari sektor non bank,” kata Roberto dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Banten Raya, Rabu (12 september 2024).
Lebih rinci, Roberto menjelaskan, pada posisi Juli 2024, baki debet kredit atau saldo pokok layanan paylater yang digunakan oleh masyarakat Banten
melalui sektor perbankan ada sebanyak Rp1,47 triliun atau tumbuh 43,10 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,02 triliun.
“Adapun saldo pokok yang digunakan oleh masyarakat Banten melalui sektor non bank dalam periode yang sama sebesar Rp0,45 triliun tumbuh 12,10 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp0,39 triliun,” jelas Roberto.
Perjuangan Polisi Baduy Jaga Keamanan, Dua Pekan Sekali Baru Bisa Turun Gunung
Jika dibandingkan dengan daerah terdekat di Jakarta, jumlah transaksi paylater di Ibu Kota Indonesia tersebut mencapai Rp3,7 triliun dengan
jumlah entitas sebanyak 3,21 juta pengguna baik kredit melalui sektor perbankan maupun non bank.
Meski demikian, kondisi tersebut masih terbilang cukup aman sebab masyarakat di Banten maupun Jakarta mampu melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
“Risiko kredit paylater di Banten untuk sektor perbankan turun menjadi 2,26 persen dari sebelumnya 2,62 persen dalam satu bulan, dan di sektor non bank juga turun menjadi 2,56 persen dari 2,90 persen,” terang Roberto.
Perusahaan Bantah Cemari Sungai Ciujung
Beralih kepada sektor pinjaman online (pinjol), Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten juga mencatat pertumbuhan sebesar 13,72 persen secara
tahunan dari Rp29,36 triliun pada Juli 2023 menjadi Rp33,38 triliun pada Juli 2024 dengan kualitas pembiayaan atau non performing financing
(NPF) sebesar 2,60 persen yang masih terjaga di bawah threshold sebesar 5 persen.
“Meski demikian jumlah penerima pinjaman yang aktif di Banten mengalami penurunan sebesar -11,28 persen dari 1,52 juta entitas pada Juni 2023 menjadi 1,35 juta entitas pada Juni 2024,” kata Roberto. (raden)