BANTENRAYA.CO.ID – Puluhan warga Desa Margamulya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten memblokade akses jalan proyek Tol Serang-Panimbang atau Serpan.
Aksi spontan ini dipicu rasa kecewa mendalam warga terhadap janji perbaikan jalan yang tak kunjung ditepati oleh pihak kontraktor, PT Wijaya Karya (WIKA).
Mereka merasa kesal karena sudah berkali-kali menyampaikan keluhan namun tidak ada tindak lanjut yang nyata.
Pantauan di lapangan, sejumlah pemuda, orang tua, hingga ibu-ibu membawa spanduk besar berisi tuntutan perbaikan jalan. Mereka berbondong-bondong turun ke jalan.
BACA JUGA : Radioaktif Cs-137 di Modern Cikande Segera Dibersihkan
Tidak hanya berdiri di tepi jalan, massa aksi juga memblokir akses masuk ke proyek tol sehingga kendaraan proyek tidak dapat melintas.
Aksi protes ini berlanjut dengan penutupan sementara jalur akses proyek tol sebagai bentuk penegasan sikap warga.
Sa’adah (36), salah seorang warga Margamulya, mengatakan kondisi jalan rusak parah sejak pembangunan tol dimulai.
Jalan yang sebelumnya menjadi akses utama ke sekolah, pasar, dan puskesmas kini sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
BACA JUGA : Banten Siap Tampung Dokter dari Luar Daerah
“Sejak ada pembangunan tol jalan jadi rusak. Dulu sebelum ada pembangunan kita aman-aman saja. Ini satu-satunya jalan kami ke sekolah, pasar, dan puskesmas.
Kalau ada yang mau melahirkan itu Ya Allah ya Rabbi saya harus benar-benar ekstrim banget jalannya. Syukur-syukur itu ya kalau lahir di sana. Coba kalau lahir di jalan.
Terus ini juga anak saya sering jatuh di sini. Sering sekali, sering. Tolong ingat janji perbaikan yang dulu,” kata Sa’adah saat ditemui di lokasi aksi, Selasa (23 September 2025).
Menurut Sa’adah, janji perbaikan jalan sempat disampaikan oleh pihak WIKA kepada warga.
BACA JUGA : Satu Kamar Asrama Sekolah Rakyat Kota Serang Diisi 6 Siswa
Namun hingga kini belum ada realisasi. Akibatnya warga terpaksa memutar hingga 6-7 kilometer untuk ke pasar atau puskesmas.
“Kami mohon sekali, ini bukan untuk saya saja tapi untuk seluruh warga satu desa. Jalan ini akses utama kami,” ujarnya.
Warga berharap pihak kontraktor segera memperbaiki jalan rusak sesuai janji sebelumnya. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi jika tuntutan tidak dipenuhi.
“Dulu mah biasa-biasa aja kita hujan-hujan tapi masih bisalah kita lewati gitu. Tapi setelah ini ya bisa dilihat sendiri keadaan kayak gimana.
BACA JUGA : Tangkap Peluang Kerja, Disnakertrans Banten Siapkan Pelatihan Bahasa Jepang
Tanah di mana-mana, kita mau lewat licin. Ya, kalau misalkan lagi musim kemarau enak ya. Tapi kalau udah musim satu kali aja hujan udah. Kita repot enggak bisa lewat,” paparnya.
Manajer Bidang Pemasaran Strategis dan Pengembangan PT Wijaya Karya Serang Panimbang, Muhammad Albagir mengklaim,
sebelum proyek tol Serang-Panimbang dimulai, kondisi jalan di desa tersebut memang sudah dalam kondisi yang kurang memadai, terutama untuk mobilisasi hasil perkebunan kelapa sawit.
WIKA Serpan selaku kontraktor telah melakukan perbaikan pada ruas jalan tersebut sesuai dengan status jalan yang ada saat ini.
BACA JUGA : 100 Pelajar Sekolah Rakyat Kota Serang Dicek Kesehetan
Mengenai tuntutan warga untuk perbaikan total dan peningkatan status jalan, WIKA Serpan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan penuh pemerintah daerah.
Jika WIKA Serpan melakukan peningkatan status jalan, tindakan ini dapat melanggar prosedur yang berlaku.
“Terkait permintaan pembangunan akses jembatan, WIKA Serpan menyampaikan bahwa usulan ini harus diajukan secara resmi oleh pemerintah daerah (melalui Bupati) kepada WIKA Serpan.
Selanjutnya, WIKA Serpan akan mengusulkan penambahan lingkup pekerjaan kepada pihak Bina Marga di Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Albagir.
BACA JUGA : PPP Banten Tak Dukung Mardiono
Albagir menuturkan bahwa pihaknya selalu berkomitmennya untuk terus menjaga pengelolaan lingkungan dan sosial dalam setiap tahapan proyek.
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar.
WIKA Serpan juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, untuk memastikan setiap aspirasi masyarakat dapat ditampung dan ditindaklanjuti sesuai dengan koridor hukum dan prosedur yang berlaku.
“PT Wijaya Karya Serang Panimbang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Ruas Serang-Panimbang,” imbuhnya.
BACA JUGA : Kesti TTKKDH Kembali Pecahkan Rekor MURI
Albagir menyebut bahwa perusahaannya tidak hanya fokus pada pembangunan maupun pengelolaan infrastruktur, tetapi juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Banten.
Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol yang terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta, Serang hingga Pandeglang.
“Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah Banten, khususnya di Banten Tengah & Selatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut,” ujarnya. (aldi/muhaemin)







