WHO Meminta Negara-Negara di Dunia Galakkan Larangan Vape dan Rokok di Lingkungan Sekolah

larangan vape dan rokok
Larangan vape dan rokok di lingkungan sekolah ditekankan oleh WHO. (Foto: pexels.com/Abdullah Asad)

BANTENRAYA.CO.ID – Larangan vape dan rokok di lingkungan sekolah atau kampus mungkin masih dibilang tidak begitu kuat.

Terlebih lagi jika larangan vape dan rokok tersebut dilanggar oleh guru atau staff di sekolah.

Namun apa jadinya jika larangan vape dan rokok diumumkan oleh badan organisasi yang lebih tinggi seperti WHO?

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 4 Kelebihan Kuliah Kelas Karyawan, Disertai Alasan Mengapa Kamu Harus Kerja Dulu Sebelum Kuliah

Informasi ini dilansir bantenraya.co.id dari akun Instagram @pandemictalks.

Pada Selasa (26/9/2023), secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara di dunia agar melarang rokok dan vape di sekolah.

Hal ini ditujukan untuk melindungi generasi muda.

BACA JUGA: 5 Tips Jitu Berhenti Merokok, Belum Terlambat untuk Bernapas Lebih Sehat

Menurut WHO, industri tembakau ini tanpa lelah telah menyasar kaum muda.

Bahkan, 9 dari 10 perokok mulai merokok sebelum usia 18 tahun.

Dalam pedomannya, WHO meminta sekolah agar melarang peredaran, penjualan produk rokok/vape maupun iklannya di area sekolah dan sekitarnya.

Serta WHO juga menolak sponsor/keterlibatan pada industri tersebut.

BACA JUGA: Bahayanya Jembatan Bawah Tol Tangerang-Merak Tanpa Besi Pengaman

Informasi yang telah mendapat lebih dari 6 ribu likes tersebut juga dikomentari oleh warganet.

“Bukan emang seharusnya gitu? Setahu gue rokok tuh not allowed for under 18. Or even 21. Walau realitanya anak SMP, anak SD aja sudah banyak yang merokok,” kata @eliasampurna.

Sementara @farhanimamr berkomentar dengan emoji tertawa, “Tetap aja kantor guru atau TU kadang bau rokok.”

BACA JUGA: Awas! Penelitian Sudah Menunjukkan Dampak Vape Dapat Memicu Sulit Punya Keturunan

Sebagaimana diketahui vape dan rokok memiliki dampak terhadap kerusakan penggunanya.

Tidak ada yang menyangkal label “Rokok Membunuhmu” dan yang semisalnya di berbagai papan iklan produk rokok.

Namun produk vape nampaknya masih belum memiliki label tersebut, terlebih lagi banyak warga Indonesia yang memilih beralih ke vape dan kecanduan vape daripada rokok.

BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan

Padahal vape juga tidak aman bagi sistem pernapasan.

Rasa dari liquid vape yang bervariasi dan harganya yang terjangkau adalah hal yang memicu vape menjadi digemari oleh kalangan remaja generasi sekarang.

Sejumlah negara dinilai telah sukses menerapkan kebijakan yang ditekankan oleh WHO tersebut di lingkungan sekolah dan kampus.

Dan jika Indonesia siap untuk berkontribusi juga, mungkin dari sini dapat menjadi langkah awal untuk keluar sebagai negara dengan penduduk perokok tertinggi di dunia.***

Pos terkait