BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 122 perumahan di Kota Serang hingga pertengahan Juli 2023 belum menyerahkan fasilitas sosial (fasos) fasilitas umum (fasum).
Masih banyaknya perumahan belum serahkan fasos fasum, diantaranya karena ditinggalkan kabur para pengembangannya, dan belum ada niatan dari pengembang untuk menyerahkan.
Syafrudin mengungkapkan, dari 208 perumahan baru 86 perumahan yang sudah menyerahkan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum)nya kepada Pemkot Serang.
“Jadi belum 50 persen. Dan tahun ini yang lagi proses tujuh perumahan. Dari masyarakat satu, dan dari perumahan enam,” ungkapnya.
Syafrudin menjelaskan, 122 perumahan belum menyerahkan fasos fasum, karena diantaranya karena ditinggalkan oleh para pengembangannya, dan belum ada niatan dari pengembang untuk menyerahkan.
BACA JUGA : Kota Serang Masih Kumuh, Waketua DPRD Hasan Basri: Ini Harus Menjadi Perhatian Kita
“Mungkin ada perumahan-perumahan yang sudah ditinggalkan oleh pengembang. Kalau ditinggalkan oleh pengembang secara administrasi masyarakat tidak memiliki administrasi contoh AJB segala macam itu yang belum ada di masyarakat,” jelas dia.
Syafrudin berharap melalui DPD REI Banten, para perumahan khususnya di Kota Serang segera menyerahkan fasos fasumnya kepada Pemkot Serang.
“Mudah-mudahan terus bertahap, sehingga semua perumahan yang dari 208 ini, kalau keadaannya sudah memungkinkan semuanya diserahkan ke Pemkot, karena ini merupakan satu tuntutan, satu tahun ditempati oleh masyarakat itu sebenarnya harus sudah diserahkan,” tegas Syafrudin.
Kepala DPKP Kota Serang Nofriady Eka Putra menjelaskan, penyerahan fasos fasum perumahan harus dalam kondisi baik.
“Dalam regulasi menyampaikan bahwasanya disaat perumahan-perumahan tersebut sudah selesai 100 persen atau sudah diisi 100 persen dalam jangka 1 tahun sudah wajib diserahkan oleh pemerintah daerah,” jelasnya.
Nofriady Eka Putra menuturkan, tahun ini ada tujuh perumahan yang tengah dilakukan proses penyerahan fasos fasum kepada Pemkot Serang.
“Sekarang ini ada tahapan verifikasi penyerahan PSU kurang lebih 7 perumahan untuk pengembang. Satu yang diserahkan oleh masyarakat. Enamnya itu diserahkan oleh pihak pengembang. Sekarang sedang tahapan verifikasi lapangan. In syaa Allah mudah-mudahan di bulan Agustus sudah kita laksanakan serahterimanya,” katanya.
Ketua DPD REI Banten Roni H Aladi mengaku pihaknya sepakat dengan pernyataan Walikota Syafrudin.
Roni H Aladi mengaku sering mengimbau rekan-rekan pengusaha properti untuk segera menyerahkan fasos fasumnya.
Menurut Roni H Aladi, Pemkot Serang banyak kemudahan dan proses penyerahan fasos fasum sekarang juga cukup bagus dan lancar.
“Jadi saya berharap teman-teman yang belum menyerah terimakan PSU, segera menyerah terimakan,” kata Roni H Aladi.
Roni H Adali menjelaskan, masih banyak perumahan belum serahkan fasos fasum, karena sosialisasinya sulit, dan biayanya tinggi.
“Mungkin karena pengaruh takut, karena biaya tinggi dan sebagainya, akhirnya mereka menyerah terimakannya tentunya melambat. Tapi sekarang prosesnya sudah berbeda,” terang Roni H Adali.
Kata Roni H Aladi, Kota Serang salah satu kota di Provinsi Banten yang paling cepat, dan paling banyak penyerahan fasos fasumnya.
“Setahu saya udah cukup baik lagi pemerintah di Kota Serang,” ucap dia.
Roni H Aladi menyebutkan, jumlah developer atau pengembang di Kota Serang mencapai ratusan.
“Seluruhnya 400 lebih hampir 500, tapi yang aktif sekitar setengahnya 200 lebih,” ungkanya.
Roni H Adali mengakui dulu banyak pengembang yang meninggalkan perumahan sebelum menyerahkan fasos fasum, karena saat itu belum ada aturan perdanya.
“Dulu kan belum ada aturannya. Belum ada Perdanya. Mereka juga bingung kan. Akhirnya ditinggal. Tapi sekarang udah bagus. Dan kita di DPD REI Banten selalu mengingatkan dan mengarahkan mereka,” akunya.
Terkait usulan pembangunan jalan utama di perumahan dibetonisasi, Roni H Adali mengaku pihaknya sudah mengingatkan kepada para pengusaha properti untuk meningkatkan kualitas baik bangunan maupun sarana prasarananya, serta lingkungannya.
“Jalan di kita hampir bagus-bagus lho. Harus beton. Sekarang sudah banyak mulai teman-teman yang sudah membuat jalannya dengan beton. Seperti Perumahan Parumasan, Harmony Residence. Itu sudah beton,” akunya.*