BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 25 pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM di Kota Cilegon mengikuti program Inkubasi Wirausaha 2023.
Program Inkubasi Wirausaha yang dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Cilegon menggandeng inkubator bisnis asal Kota Cilegon Rumah Berdaya Cilegon atau RBC.
Program inkubasi wirausaha usaha yang dilakukan RBC terhadap 25 pelaku UMKM di Kota Cilegon setelah sebelumnya dilakukan penandatangan kerjasama antara Dinkop UKM Cilegon dan RBC.
Kepala Bidang UKM Kota Cilegon Eli Amaliyah mengatakan, Program Inkubasi Wirausaha merupakan program prioritas daerah Kota Cilegon.
BACA JUGA:GMNI Cilegon Gelar Aksi Refleksi Hari Tani Nasional, Ini Tuntutannya ke Pemkot Cilegon
Tujuannya untuk menciptakan dan mengembangkan usaha baru yang memunyai nilai ekonomi dan daya saing tinggi, sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2021 tentang Pengembangan Iknubator Wirausaha.
“Program workshop berjalan 4 bulan dari 25 September 2023 sampai Desember 2023, Kalau workshop 3 hari dari tanggal 25 sampai 27 September 2023,” kata Eli usai membuka Program Inkubasi Wirausaha, Senin, 25 September 2023.
Dikatakan Eli, pada 2023 ini ada 120 UMKM baru yang mengikuti Program Inkubasi Wirausaha.
Program Inkubasi dibagi ke 2 kelompok, 95 UMKM dilakukan inkubasi melalui lembaga inkubator wirausaha milik Institut Pertanian Bogor (IPB) dan 25 UMKM dilakukan inkubasi melalui RBC sebagai satu-satunya lembaga inkubator wirausaha di Kota Cilegon yang telah mengantongi sertifikat Kementerian Koperasi dan UKM RI.
BACA JUGA:Banggar DPRD Cilegon Pertanyakan Kenaikan Pendapatan Pada APBD Perubahan 2023
“Tahun sebelumnya ada 100 peserta, inkubatornya dari IPB. Tahun ini kita berikan kesempatan inkubator dari Cilegon. Ini UMKM start up semua, pemula,” ungkapnya.
Eli menjelaskan, pelaku UMKM yang mengikuti program inkubasi mulai dari kuliner, desain, kerajinan dan jasa.
“Harapannya dengan kegiatan ini, pelaku usaha bisa naik kelas. Kemudian, penciptaan lapangan kerja baru dari sektor ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Selain inkubasi wirausaha, kata Eli, pihaknya juga melakukan program fasilitasi bagi UMKM seperti pelatihan digital marketing, fasilitasi berbagai perizinan.
BACA JUGA:DPMPTSP Cilegon Tingkatkan Kepatuhan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
“Kalau UMKM yang sudah terverifikasi di kami ada 18. 169 UMKM, kalau se-Cilegon jumlahnya lebih dari itu karena banyak UMKM yang tidak mengurus berbagai perizinan, pendaftaran produk dan yang lain,” tutupnya.
Direktur RBC Nia Desmalia mengatakan, Program Inkubasi Wirausaha dilakukan selama 4 bulan.
Kegiatan pertama, Bimbingan Teknis produksi dan manajemen selama 3 hari.
Kemudian dilanjutkan pendampingan, kunjungan ke UMKM yang telah berhasil di sekitar Banten.
BACA JUGA:Lengkapi Fasilitas Pojok Literasi, DPK Cilegon Targetkan IPLM Naik
Kemudian, monitoring ke pelaku UMKM yang mendapatkan program inkubasi.
“Kemudian ada bisnis matching antara tenant dengan seluruh stakeholder seperti investor, dan yang lain. Kemudian, kita memberikan reward ke UMKM yang sudah melakukan sesuai dengan materi yang kita sampaikan,” katanya.
Nia mengatakan, meski kerjasama dengan Pemkot Cilegon hingga Desember 2023, selanjutnya pihaknya akan tetap melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM tersebut.
“Tahun depan akan kita coba untuk peningkatan kapasitas produksi,” ucapnya.
BACA JUGA:Nuba Koffie, Produsen Kopi Robusta Asli Banten yang Wajib Dicoba Bagi Penggemar Kopi
Praktisi Bisnis yang juga Narasumber dalam Program Inkubasi Wirausaha, Najib Hamas mengatakan, RBC merupakan suatu entitas untuk penguatan pilar ekonomi kerakyatan.
Peningkatan laju ekonomi yang menjadi salah satu indikator keberhasilan, yaitu kinerja Pemerintah daerah berhasil meningkatakan ekonomi mikro.
“Dengan tumbuhnya ekonomi makro di Kota Cilegon seperti industri kimia, harus dikejar dengan ekonomi mikro yang bisa mendukung ekonomi makro. Ini menjadi sumbangsih untuk ekonomi kerakyatan,” kata Najib.
Ia mengatakan, UMKM baik pemula maupun yang sudah berjalan harud dikuatkan kelembagaannya, untuk bisa bersaing dengan usaha yang didukung modal besar.
BACA JUGA:Berkah Fried Chicken Cilegon, Ayamnya Kriuk dan Sambalnya Nendang
“Hari ini banyak UMKM yang dagangannya laku, bisa untuk makan, ya sudah, padahal ada potensi untuk berkembang lebih besar, nah dengan ini fasilitasi RBC dan Pemerintah Kota Cilegon harapannya bisa naik kelas UMKM,” katanya.
Kata Najib, saat ini sudah banyak pebisnis besar yang menyasar ke masyarakat kecil, seperti adanya frenchise berbagai produk makanan yang sudah masuk ke pelosok-pelosok.
“Makanya saat ini UMKM sudah harus siap beradaptasi penjualan dengan online, pelatihan UMKM untuk digital terus dilakukan,” ucapnya.***