5 Tokoh Asal Usul Sejarah Terbentuknya TNI AU, 5 Tokoh Ini Patut Kita Kenang

tokoh tni au
Mengenang tokoh TNI AU. (@historia)

BANTENRAYA.CO.ID – Cikal bakal terbentuknya TNI AU bermula dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Bagian Penerbangan, hingga kemudian menyandang nama TNI AU.

TNI AU merupakan salah satu matra TNI yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan Republik Indonesia di udara.

Tentu terbentuknya TNI AU tak bisa lepas dari peran tokoh-tokoh pendirinya.

Bacaan Lainnya

Lalu siapa saja tokoh di balik berdirinya TNI AU?

BACA JUGA: Deretan Lagu Rohani Kristen, Spesial Hari Paskah

1. Oerip Soemohardjo

Urip Sumoharjo adalah tentara yang mendapatkan pangkat Mayor Jenderal dari KNIL (Koninklijk Nederlands-Indische Leger).

Pria yang lahir di Purworejo pada 22 Februari 1893 ini hanya kalah satu suara dari Soedirman dalam pemilihan Panglima TKR. Urip meninggal dunia pada 17 November 1948.

Oleh pemerintah Indonesia, Urip Sumoharjo diberikan pangkat Jenderal TNI (Anumerta).

BACA JUGA: Tips memasak Bubur Ayam Nikmat dan Lezat, Jangan Lakuin Ini Supaya Rasa Tetap Sempurna

2. Soerjadi Soerjadarma

Soerjadi Soerjadarma atau Suryadi Suryadarma adalah tokoh pendiri TNI AU. Ia melaksanakan perintah untuk membentuk angkatan udara, mulai September 1945 usai menemui Kepala Staf Umum Urip Sumoharjo.

Saat itu, Suryadi benar-benar bergerak dari nol karena banyak menemui kendala di berbagai bidang, mulai dari terbatasnya SDM dan alutsista hingga persoalan anggaran.

Namun, TKR Bagian Penerbangan berhasil dibentuk hingga akhirnya menjadi Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI AU) pada 9 April 1946. Tanggal inilah yang kemudian menjadi hari jadi TNI AU.

BACA JUGA: Hanya Rp100 Ribuan! Berikut 5 Hotel Murah Daerah Pangandaran Jawa Barat, Terjamin Clean and Safe Stay

3. Halim Perdanakusuma

Abdul Halim Perdanakusuma dilahirkan di Sampang Madura pada 18 November 1922 dari pasangan Haji Abdul Gani Wongsotaruno dan Raden Ayu Aisah.

Karier militernya diawali saat Halim menempuh pendidikan sebagai calon perwira kapal torpedo dan menjadi bagian dari Angkatan Laut Hindia Belanda.

Ia sempat ditawari untuk melanjutkan pendidikan militer di Inggris, namun ditolaknya, namun Halim memilih untuk melanjutkan pendidikan penerbangan di Kanada.

Tak lama setelah kembali ke Tanah Air, Halim Perdanakusuma dipanggil oleh Kepala Staf Angkatan Udara Republik Indonesia Suryadi Suryadarma ke Yogyakarta.

BACA JUGA:Hakim Perintahkan JPU Panggil Paksa Dito Mahendra, Kasus UU ITE Nikita Mirzani

Ia diminta untuk memperkuat Angkatan Udara Indonesia yang baru didirikan, sejak itulah Halim Perdanakusuma berperan di TNI AU.

Karena jasanya di dunia penerbangan, nama Halim Perdanakusuma diabadikan menjadi nama bandara di Jakarta Timur.

4. Adisutjipto

Nama Adisutjipto melekat sebagai salah satu tokoh penting di TNI AU, ia lahir di Salatiga 4 Juli 1916 dan akrab dengan sapaan Tjip.

BACA JUGA: Terminal Mandala Siapkan 17 Bus Untuk Mudik Lebaran

Keinginannya untuk menggeluti bidang penerbangan sempat ditentang keras ayahnya.

Akhirnya Tjip pun menuruti kemauan ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran dengan bersekolah di Sekolah Tinggi Kedokteran, Jakarta.

Namun ia masih memiliki keinginan kuat untuk terjun di dunia penerbangan, ia berhasil lulus tes penerimaan di Sekolah Pendidikan Penerbangan Militer, Kalijati dan diizinkan ayahnya untuk meneruskannya.

Tjip diterima sebagai kadet penerbang dan terkenal sebagai siswa cerdas serta aktif.

BACA JUGA: Makin Untung !!! 9 Kode Voucher Lazzada dan Dapatkan Diskon Hari Ini Buruan Serbu Sebelum Kadaluarsa

Perjalanan kariernya di militer penerbangan pun dimulai, ia diangkat menjadi Komodor Muda Udara dan diberikan tugas di bidang pendidikan oleh Komodor Udara R Suryadi Suryadarma yang saat itu menjadi Kepala Angkatan Udara.

Di usia 31 tahun, Adisutjipto gugur saat pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpanginya ditembak oleh tentara Belanda hingga akhirnya terjatuh.

5. Abdulrahman Saleh

Abdulrahman Saleh merupakan anak dari Mohammad Saleh, tokoh besar di dunia kedokteran.

BACA JUGA: Spoiler Preman Pensiun 8 Episode 19: Demi Memenuhi Ambisi, Bang Edi Rela Habis-habisan

Lahir dari keluarga kedokteran, Abdulrahman Saleh yang akrab disapa Maman ini juga sempat melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran.

Hingga kemudian, setelah kemerdekaan Indonesia, ia mengalihkan perhatiannya pada perjuangan di bidang kedirgantaraan dengan memilih berjuang di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).***

Pos terkait