BANTEN RAYA.CO.ID – Berbukalah dengan yang manis-manis. Kalimat ini kerap kita dengar saat menjelang buka puasa usai seharian penuh menahan lapar dan dahaga.
Namun, betulkan demikian? Apakah buka puasa yang dimaksud dengan kalimat tersebut adalah bagian dari sunah yang dijalankan nabi Muhammad SAW?
Ustaz Abdurrahman Dani (AD) dalam salah satu kajiannya menjelaskan, buka puasa yang paling baik adalah dengan memilih memakan kurma, bukan dengan sembarangan makanan yang manis-manis.
“Kenapa pas buka puasa dipilih kurma? kenapa tidak dipilih pisang, kenapa tidak dipilih sop buah, kenapa tidak dipilih samosa, kenapa tidak dipilih asinan, kenapa tidak dipilih rujak, kenapa tidak dipilih pecel, kenapa?” ujarnya.
BACA JUGA : Nabi Khidir Digendong Santri Indonesia?
Ustaz AD menjelaskan, sebagaimana dijelaskan oleh disiplin ilmu kedokteran bahwasannya ketika perut kosong apalagi saat puasa, tubuh melakukan detoks lebih lama dibandingkan saat tidak melakukan puasa sehingga perlu memilih makanan yang tepat..
“Jadi proses detoks-nya lebih panjang bisa memakan waktu 12 atau 14 jam,” katanya.
Kemudian, lanjut Ustaz AD, ketika perut kosong yang paling bagus untuk organ liver dan limfa adalah yang manis-manis. Dan, Nabi Muhammad SAW memilih kurma sebagai buah yang paling manis.
“Nabi ketika buka puasa maupun sahur, lebih memilih kurma sebagai makanan untuk mengisi perut yang kosong,” ujarnya.
Selain itu, Ustaz AD mengatakan, buah yang paling lengkap vitaminnya adalah kurma. Kurma juga mengandung kalori yang tinggi.
“Buah (kurma) yang tinggi kalori. Kalori 3 biji kurma sama dengan kalori satu piring nasi. Masya Allah,” tuturnya.
BACA JUGA : Wakil Walikota Cilegon : Cintai Al-Qur’an
Ustaz AD mengungkapkan, kenapa nabi tidak memakan santapan yang ‘berat-berat’ seperti daging dan lain sebagainya.
“Karena dengan makan yang ‘berat-berat’, makanan seperti itu (daging) di liver dicerna butuh waktu 4 jam,” ucapnya.
“Jadi baru azan kemudian makan daging, coba bayangkan! Ketika salat magrib, apa yang terjadi? Badan masih lemas. Kenapa? Karena kalori belum disebarkan. Daging butuh 4 jam untuk jadi kalori,” sambung Ustaz AD.
Untuk itu, Ustaz AD menyarankan agar lebih baik memilih kurma karena kurma lebih cepat dicerna dan lebih cepat diproses menjadi kalori sehingga dengan cepat bisa disebarkan ke seluruh bagian tubuh menjadi tenaga.
“Coba kalau kurma, 15 menit, 10 menit, liver sudah mencerna, disebarkan tenaganya. Jadi ketika salat magrib sudah lebih bertenaga, Masya Allah, berfaedah,” ujarnya.
BACA JUGA : Nuzulul Qur’an, Jabal Nur Gelar Khotmil
“Jadi jangan salah paham. Kalau bilang sunahnya buka puasa itu yang manis-manis ya bisa saja bukanya dengan permen nanti,” pungkas Ustaz AD.
Demikian penjelasan Ustadz AD dikutip Bantenraya.co.id dari kanal YouTube Abdurahman Dani Official. Semoga bermanfaat. *