Emak-emak Gemoy Ciuyah Bagi-bagi MPASI Gratis

Mpasi
Emak-emak Gemoy Ciuyah saat bagi-bagi MPASI gratis kepada warga guna mencegah stunting. (Sahrul Gunawan/ Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Kelompok perempuan yang tergabung dalam Kelompok Emak-emak Gemoy Ciuyah membagi-bagikan bubur bayi untuk 100 anak di Desa Ciuyah, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Selasa (9/1/2013).

Pembagian bubur bayi sebagai makanan pendamping ASI atau MPASI ini diberikan untuk memenuhi gizi anak dan sekaligus upaya mencegah stunting di Lebak.

“Program ini juga didukung oleh Gerakan Banten Nyata (GBN-red) alhamdulilah kami sangat mendukung dan berharap program ini bisa membantu masyarakat,” ungkap Siti Juleha, warga Perum Korpri Ciuyah Sajira yang menjadi Ketua Tim Emak-emak Gemoy Ciuyah.

BACA JUGA : Jembatan Cipocok Kota Serang Masih Terus Dikerjakan

Juleha mengungkapkan, stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang saat ini sedang gencar dituntaskan oleh pemerintah. Karena itu, Kelompok Emak-emak Gemoy Ciuyah berinisiatif membantu masyarakat dalam pemenuhan gizi balita di kecamatan Sajira. Pencegahan stunting juga merupakan salah satu program yang menjadi konsen pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran.

Pemberian makanan pendamping ASI ini dilakukan selama 4 hari dalam satu minggu dan menyasar balita di Desa Sajira. Selain pemberian bubur, kelompok Emak-emak Gemoy Ciuyah juga membagikan sayur dan tempe untuk masyarakat.

“Kami berharap program ini bisa terus dilakukan dan menjadi gerakan massal di masyarakat, karena kesehatan anak adalah salah satu hal yang penting dan harus kita perjuangkan bersama,” katanya.

BACA JUGA : Sampah Diareal Perkantoran Disdukcapil dan Disnakertrans Kota Serang Bau Busuk

Masyarakat pun menyambut baik program ini karena dinilai sangat bermanfaat terutama bagi emak-emak yang mempunyai balita. Pasalnya, selama ini pemberian makanan pendamping ASI hanya dilakukan seadanya tanpa porsi gizi yang cukup.

“Kalau di kampung, anak dikasih bubur nasi aja cukup, paling kita beli bubur ayam polos, cuma lumayan Rp5.000 sekali beli, bikin sendiri juga repot, nyiapin bahan dan masaknya, mau sedikit mau banyak sama aja repotnya,” ujar Eva Erviana, salah watu warga penerima manfaat.

“Kami maunya sih program ini bisa dilakukan setiap hari, jadi ibu-ibu nggak repot dan hemat juga,” sambungnya.

BACA JUGA : Pemkot Serang Anggarkan Rp 20 Miliar Perbaikan Jalan Samaun Bakrie

Sementara itu Koordinator Gerakan Banten Nyata (GBN) Faisal Dudayef mengungkapkan, program pemberian MPASI bagi masyarakat ini merupakan bagian dari program Pusat Pembagian Gizi Masyarakat (P2GM) yang diinisiasi untuk mencapai tujuan Banten Bebas Stunting. Melalui program ini GBN berharap masyarakat bisa mandiri.

“GBN mempunyai misi untuk bergerak bersama masyarakat dalam mengentaskan permasalahan-permasalahan fundamental seperti stunting, pendidikan, ekonomi masyarakat dan perlindungan anak dan perempuan. Program P2GM ini salah satu langkah kami mendukung pengentasan stunting,” ucap Faisal.

Menurut Faisal, program pemenuhan gizi yang diinisiasi oleh masyarakat ini akan didukung dan difasilitasi agar ke depan masyarakat mampu bergerak secara mandiri. Ke depan dia berharap program ini menjadi program yang diinisiasi oleh masyarakat sendiri, dimana semua orang bisa berpartisipasi dalam program pencegahan stunting.

“Karena bubur ini cukup murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat kita, partisipasi masyarakat ini penting agar ke depan tanpa ada program dari pemerintah pun, masyarakat bisa menjaga gizi anak-anaknya,” ujar Faisal. *

Pos terkait