Dewan Minta Sistem PPDB Dievaluasi

Dewan Minta Sistem PPDB Dievaluasi
KALAH SAING: Kondisi SMP PGRI 2 Kota Serang, Jalan KH Abdul Fatah Hasan, Komplek Ciceri Permai Blok G 4, Kecamatan Serang, Kota Serang yang gulung tikar akibat kekurangan murid, Minggu 14 Juli 2024.

Bantenraya.co.id– DPRD Kota Serang mendorong sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) dievaluasi karena dianggap ada kekurangan.

Sebab, sistem PPDB dianggap merugikan bagi SMP-SMP swasta di Kota Serang, karena membuat banyak sekolah swasta gulung tikar.

Demikian disampaikan Wakil Ketua II DPRD Kota Serang Roni Alfanto menyikapi delapan SMP swasta di Kota

Bacaan Lainnya

Serang yang gulung tikar, lantaran tidak mendapatkan peserta didik baru pada saat PPDB.

Kota Cilegon Ditunjuk Jadi Proyek Percontohan Program Makan Siang Gratis Pemerintah Pusat

Roni Alfanto mengatakan, jika sistem zonasi dianggap ada kekurangan, maka harus dievaluasi.

Namun untuk kekurangan sistem zonasinya sejauh apa, pihaknya ingin mendengar langsung dari FOKKS.

“Kalau sistem zonasi ini dianggap harus diperbaik, kita juga ingin mendengar dari sekolah swasta ini seperti apa

pandangan mereka terhadap sistem zonasi,” kata Roni, kepada Banten Raya, Minggu (14 Juli 2024).

Padi Rusak Akibat Banjir dan Dimakan Keong di Kota Serang

Ia juga mengaku harus menggali korelasi sistem zonasi dengan sekolah-sekolah swasta yang tidak mendapatkan murid saat PPDB.

“Intinya kalau ada yang kurang baik kita sepakat untuk memperbaiki, tapi kami ingin juga dapat masukan dari

delapan sekolah atau FOKKS tersebut, agar masukan ini bisa kami bahas dengan Pemkot Serang,

Roni juga meminta SMP-SMP swasta di Kota Serang dapat melakukan inovasi dalam merekrut peserta didik baru, karena harus bersaing dengan SMP-SMP Negeri.

Tanaman Hias Dalam Vas Bunga di DPRD Kota Serang Mati

“Karena ada juga sekolah-sekolah swasta yang terus berkembang. Contoh seperti Al Izzah, Al Azhar,

juga bisa bertahan, mungkin diperlukan inovasi dari sekolah-sekolah tersebut,” katanya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Serang Mad Buang mengatakan, terkait delapan SMP swasta di Kota Serang yang

tutup, karena masyarakat masih beranggapan bahwa sekolah negeri didanai oleh dana BOS.

PDIP Ngebet Isi Posisi Cawagub, Airin Bisa Tanpa Lawan

Kedua, kata dia, masyarakat masih beranggapan bahwa masuk sekolah di negeri dibanding sekolah swasta itu lebih baik, sehingga ini yang harus menjadi pemahaman bersama.

“Ke depan peran pemerintah dalam hal ini Pemkot Serang terhadap sekolah-sekolah swasta yang ada di Kota Serang,

disejajarkan dengan SMP Negeri di Kota Serang,” ujar Mad Buang.

Salah satu peran sertanya, kata dia, yaitu dengan memberikan subsidi anggaran kepada sekolah-sekolah swasta.

“Jadi mungkin Kota Serang agar memperhatikan sekolah-sekolah swasta yang ada di Kota Serang,” ucap dia.

Jalan Berlubang Ditambal Bongkahan Puing Bangunan

Terkait sistem PPDB yang minta dihapus dan dikembalikan pada sistem NEM, Mad Buang pun mengaku setuju,

karena dengan sistem NEM siswa akan berkompetisi untuk mendapatkan NEM yang lebih baik.

“Intinya harapan yang disampaikan oleh para kepala sekolah swasta, agar dikembalikan seperti dahulu saya sepakat.

Saya sepakat secara pribadi berharap agar ke depan dikembalikan ke sistem NEM karena di situ sudah barang

tentu ke depan nanti siswa ini akan berkompetisi supaya bagaimana NEM nya ini lebih baik.

Lambat Daftarkan Fi’ah Masuk DTKS, Pj Walikota Semprot Lurah Sawah Luhur

Tentunya harus belajar lebih giat lagi. Itu harapan kita,” katanya.

Ia juga meminta sekolah-sekolah negeri harus mematuhi juklak dan juknis sistem PPDB dalam menerima siswa baru dalam satu rombongan belajar atau rombel.

“Saya kira sudah ada juklak dan juknisnya. Saya berharap ke depan harus dipatuhi betul-betul aturan itu.

Intinya kalau memang melebihi standar yang sudah ditentukan tidak bagus.

Tidak efektif kelas belajar mengajarnya juga pastinya kalau banyaknya jumlah muridnya,” pinta dia. (harir)

Pos terkait