Hasbi, Penderita Lumpuh Layu Asal Lebak Butuh Uluran Tangan Dermawan untuk Bantu Pengobatan

WhatsApp Image 2025 09 06 at 12.37.07
Hasbi, bocah 10 tahun penderita lumpuh layu. Untuk beraktivitas, ia bergantung pada sang ibu, Sabtu, 6 September 2025. (aldi/ Banten Raya)

BANTENRAYA.CO.ID – Hasbi, anak berusia 10 tahun, putra bungsu dari pasangan Suhayah (53) dan Atma (55) di Kampung Kubang Tengah, Desa Cikulur, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak mengalami lumpuh layu.

Kondisi itu membuat pertumbuhan Hasbi terhambat dan tak mampu berdiri.

Sang ibu, Suhayah menyebut kondisi itu sudah terjadi sejak anaknya masih berusia tiga bulan.

Bacaan Lainnya

Suhayah sendiri mengaku kerap kali mencoba untuk mengobati anaknya, namun karena keterbatasan ekonomi, segala proses pengobatan yang dijalani selalu tersendat di tengah jalan.

“Suami saya hanya serabutan, sehari paling cuma bisa dapat Rp50 ribu, hanya ada untuk dapur,” kata Suhayah, Sabtu, 6 September 2025.

BACA JUGA: Angka Sebenarnya Kemiskinan di Pati yang Bupatinya Naikkan PBB Hingga 250 Persen

Suhayah menceritakan, awalnya Hasbi kecil sendiri hanya mengalami demam tinggi, namun kondisinya kian parah dan dibarengi sering kejang.

Sejumlah rumah sakit sempat ia datangi, mulai dari RSUD Adjidarmo hingga RS MISI Rangkasbitung, namun tak ada tanda-tanda Hasbi semakin pulih.

“Suami gak ada kerja tetap, kadang ke sawah, kadang ke bangunan, kadang ambil kelapa. Kalau ada panggilan kerja, baru dapat. Itu pun enggak tentu,” tuturnya.

Suhayah menambahkan, dengan penghasilan yang tak seberapa, biaya pengobatan bagi Hasbi terasa seperti mimpi yang sulit diwujudkan.

BACA JUGA: Pelajar Lesehan Bersama Saat Makan Bergizi Gratis di Lapangan SMPN 10 Kota Serang

Hingga kini, anak itu hanya bisa dirawat seadanya di rumah. Sementara bantuan dari pemerintah dan pihak kesehatan pun belum pernah benar-benar dirasakan.

“Pengen lihat hatbanak saya lari-larian sama teman-teman seusianya. Pengen lihat anak saya sekolah,” kata dia.

Sementara sang ayah, Atma mengaku tak banyak menuntut.

Dirinya hanya punya harapan kecil yakni pemerintah maupun dermawan bisa peduli dan memberi perhatian.

“Mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah buat anak saya. Itu aja harapan saya,” kata Atma. (aldi)***

Pos terkait