BANTENRAYA.CO.ID – Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Bangsa,
Himpunan Mahasiswa Islam, dan BEM Serang Raya melakukan aksi unjuk rasa pada momen hari ulang tahun (HUT) ke-499 Kabupaten Serang, Rabu (8 Oktober 2025).
Mahasiswa menuntut Pemkab Serang untuk bersikap tegas menangani berbagai permasalahan, baik bidang pendidikan, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Mahasiswa juga meminta Pemkab menolak proyek PIK 2.
Pantauan Banten Raya mahasiswa sempat bentrok dengan aparat kepolisian usai menjebol gerbang Pendopo Bupati Serang.
BACA JUGA : Jalannya Lambat, KP3B ke Pakupatan Habiskan Waktu 40 Menit
Mereka juga berupaya mendobrak pintu masuk DPRD untuk menuju ruang paripurna.
Kemudian Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah dan Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas,
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, hingga anggota DPRD Kabupaten Serang langsung mendatangi para mahasiswa.
Ketua HMI Cabang Serang Eman Sulaeman mengatakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa seperti pengangguran, permasalahan sampah, fasilitas pendidikan, dan penolakan terhadap Pantai Indah Kapuk (PIK 2).
“Memang tuntutan kita belum terjawab oleh Bupati Serang (Ratu Rachmatuzakiyah). Kami meminta setelah ini ada dialog khusus, kemudian kami untuk menyampaikan konsep dasar secara menyeluruh,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dari hasil kajian yang dilakukan oleh mahasiswa terdapat ratusan sekolah rusak yang perlu perhatian dari pemerintah daerah untuk segera dilakukan perbaikan.
“Menurut data yang kami dapat dari Dinas Pendidikan ada 180-an sekolah, itu belum dilakukan perbaikan,” katanya.
Eman menuturkan, selain itu mahasiswa juga menyoroti beberapa masalah lingkungan hidup seperti pengelolaan sampah, pencemaran sungai ciujung, hingga eksploitasi tambang ilegal.
BACA JUGA : 67 Lurah Se-Kota Serang Dapat Kendaraan Dinas Nmax Baru
“Hari ini sampah, perdanya aja sekarang masih berkewenangannya di kecamatan, kami meminta perda itu ditarik ke DLH (Dinas Lingkungan Hidup) agar satu pintu.
Kemudian Pemkab Serang juga menyiapkan infrastrukturnya,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta Pemkab Serang untuk secara tegas menolak keberadaan PIK 2 yang diawacanakan mengeksploitasi wilayah Serang bagian utara.
“Kami dari HMI sangat menolak keras untuk PIK 2 karena ini banyak menyakiti hati-hati masyarakat. Tanahnya tergusur kemudian hasil pencaharian dan ekonominya hilang,” paparnya.
Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum mengatakan, aspirasi yang disampaikan mahasiswa akan dikaji berberengan dengan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serang.
“DPRD bersama eksekutif sedang membahas RPJMD. Itulah yang akan menjadi roadmap pembangunan Kebupaten Serang lima tahun ke depan,” katanya.
Sementara Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah juga langsung menjawab beberapa tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa terutama dalam aspek pendidikan.
“Kurang lebih 650 sekolah yang rusak, dan kita juga ada pengurangan dana dari pusat sebesar Rp492 miliar. Kemudian terkait dengan beasiswa insya Allah terealisasi tahun 2026,” ujarnya.
BACA JUGA : Hari Jadi ke-499, Sinergi dan Kolaborasi Membangun Kabupaten Serang Bahagia
Zakiyah juga menanggapi tuntutan mahasiswa terkait masalah ketenagakerjaan seperti pengangguran yang masih tinggi dan banyaknya percaloan.
“Untuk Ketenagakerjaan kita sudah buat Satgas dan dibantu dengan kepolisian, Sudah banyak juga calo yang ditangkap. Saya juga tidak setuju jika mau bekerja harus bayar,” katanya. (andika)








