Wisuda Tanpa Tenda, Peserta Mayoritas Paru Baya

3 BOKSSS
DIGELAR SEDERHANA: Camat Waringinkurung Warnerry Poetri memberikan tanda kelulusan kepada salah satu peserta didik kesetaraan PKBM Bina Ilmu di Desa Sasahan, Sabtu (18/12). Foto : TANJUNG/ BANTEN RAYA

Minat masyarakat untuk mendapat pendidikan baik formal maupun non formal cukup tinggi seperti yang terjadi di Desa Sasahan, Kecamatan Waringinkurung. Masyarakat di desa itu tidak mengenal usia untuk mendapatkan pendidikan kesetaraan.

TANJUNG – WARINGINKURUNG

Puluhan orang mengikuti acara penglepasan peserta didik kesetaraan paket A, B, dan paket C yang diselenggarakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Ilmu di Desa Sasahan, Kecamatan Waringinkurung, Sabtu (18/12). Acara penglepasan atau wisuda digelar di bawah kebun melinjo tanpa tenda.

Bacaan Lainnya

Sedangkan yang menjadi panggung kehormatan yaitu teras rumah warga yang dipasangi spanduk. Walaupun digelar secara sederhana namun acara berlangsung khidmat. “Alhamdulillah kita bisa menggelar lulusan angkatan pertama pendidikan kesetaraan,” ujar Kepala Desa Sasahan Karuji.

PKBM Bina Ilmu di Desa Sasahan yang diketuai oleh Ahmad Hikmatulloh baru dibuka pada tahun 2018 namun antusias masyarakat untuk mendapakan pendidikan di lembaga itu cukup tinggi terutama mereka yang belum berkesempatan mendapatkan pendidikan formal.

“Yang dilakukan penglepasan angkatan pertama ini untuk peserta paket A 28 orang, paket B 40 orang, dan peket C sekitar 90 orang. Usia ada yang masih remaja tapi rata-rata banyaknya yang usianya di atas 30 tahun atau yang sudah paru baya,” katanya.

Karuji menuturkan, dibukanya PKBM Bina Ilmu di desanya sebagai upaya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan walaupun pendidikan non formal. “Pendidikan gratis dan untuk operasional dibantu dinas dan sambil kita usaha sendiri,” ungkapnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *