BANTEN RAYA – Warga sekitar jalan perlintasan atau frontage di Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengaku kesal karena jalan yang dibangun saat Tubagus Haerul Jaman menjadi Walikota Serang itu sampai saat ini belum selesai. Warga menyatakan akan mengurug jalan frontage yang hanya sepanjang tujuh meter dan melintasi rel kereta api itu akan diurug menggunakan batu.
Jeje Sudrajat, salah seorang warga perumahan Banten Indah Permai di Kelurahan Unyur, mengatakan, sudah empat tahun jalan frontage mangkrak dan tidak beres-beres.
Dia berharap di kepemimpinan Walikota Serang Syafrudin jalan ini bisa segera selesai.“Kami minta di pemerintahan ini, Pak Syafrudin, bisa menyambungkan antara titik A dan B jalan frontage,” kata Jeje, Senin (24/1).
Jeje mengatakan, jalan frontage sangat vital bagi warga sekitar, khususnya warga di tiga perumahan. Ketiganya adalah Banten Indah Permai, Taman Banten Lestari, dan Banten Mutiara Indah. Setiap hari, dari pagi sampai malam, jalan ini selalu ramai oleh lalu lintas orang.
Warga yang menggunakan jalan frontage umumnya adalah yang bekerja di Serang barat dan Kota Cilegon. Ada juga yang anaknya bersekolah di sekitar itu.“Saya belum pernah menghitun tapi ada sekitar 1.000 orang setiap harinya yang memakai jalan ini,” ujarnya.
Jeje mengatakan, karena akan lama bila masih menunggu keputusan dari pemerintah, maka warga berinisiatif akan mengurug jalan frontage dengan menggunakan batu. Diperlukan sekitar delapan dump truck batu yang dibutuhkan untuk bisa mengurug jalan tersebut.“Ini permintaan warga dan akan dikerjakan warga,” ujarnya.
Ini dilakukan agar kendaraan roda empat bisa melintas. Pasalnya, selama ini hanya roda dua yang bisa melintas. Untuk keamanan lintasan, Pemerintah Kota Serang sebenarnya sudah menyiapkan pos dan menganggarkan penjaga perlintasan.
Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi meminta warga agar bermusyawarah. Hasil musyawarah kemudian bisa disampaikan kepada DPUPR Kota Serang sebagai usulan agar bisa mendorong Kementerian Perhubungan RI. Budi berjanji akan mengawal kejelasan pembangunan jalan yang semula bertujuan mengurai kemacetan di terowongan Terondol itu.
Budi berkomitmen akan memperjuangkan aspirasi masyarakat agar bisa menggunakan jalan frontage tersebut. Sebab keberadaan jalan frontage itu semula juga merupakan aspirasi warga untuk mengurai kemacetan di terowongan Terondol. (tohir)