Dindik Tuntut Sekolah Jadi Pusat Unggulan

2 SEKOLAH UNGGULAN
Salah seorang siswa SD di Kota Serang belajar saat dalam masa pandemi Covid-19 belum lama ini. Dindikbud Kota Serang mewajibkan sekolah membuat pusat unggulan di bidang akademik dan non akademik mulai tahun ini. Doni Kurniawan/ Banten Raya

SERANG, BANTEN RAYA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang menuntut setiap sekolah memiliki pusat keunggulan (center of excellence) masing-masing. Dengan demikian, maka orang tua akan memiliki banyak pilihan di sekolah mana anak mereka akan disekolahkan.

Kepala Dindikbud Kota Serang Alpedi mengatakan, dia mewajibkan setiap sekolah yang ada di Kota Serang mulai tahun 2022 ini untuk menganalisa kemudian menetapkan program atau pusat unggulan apa yang bisa ditonjolkan oleh sekolah tersebut. Pusat unggulan ini bisa berupa unggulan akademik maupun non akademik seperti olahraga, seni, dan lain-lain. “Semua sekolah wajib punya unggulan,” kata Alpedi, Selasa (12/4/2022).

Dengan memiliki pusat keunggulan maka sekolah akan memiliki daya tarik bagi orang tua murid untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut. Hal ini juga sebagai solusi atas banyaknya keluhan dari pengelola sekolah karena jumlah murid mereka setiap tahun selalu berkurang, karena sejumlah faktor.

Bacaan Lainnya

Alpedi mengatakan, sekolah bila ingin menjadi sekolah yang banyak diminati oleh siswa atau orang tua maka harus memiliki keunggulan sehingga menjadi daya tarik bagi orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut. Dia mencontohkan sejumlah sekolah yang memiliki keunggulan seperti Al Izzah dan Al Azhar yang selalu menjadi sekolah favorit orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di sana.

Bahkan, kedua sekolah itu kerap menolak siswa karena kuota yang disediakan sudah penuh. Sementara orang tua yang menyekolahkan anak mereka merasa puas dengan pendidikan yang didapatkan anak mereka saat sekolah di sekolah tersebut.

Dengan sekolah memiliki keunggulan masing-masing maka Alpedi berharap tidak ada lagi sekolah yang mengeluh kekurangan murid bahkan harus gulung tikar karena ketiadaan murid. Adapun keunggulan yang bisa ditonjolkan oleh sekolah bisa berangkat dari sumber daya manusia guru di sekolah tersebut. Atau berangkat dari mayoritas hobi dan bakat yang dimiliki oleh para siswa.

Sehingga nanti bisa saja setiap sekolah akan dikenal sebagai sekolah yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu, misalkan sekolah A memiliki unggulan di bidang Matematika, sekolah B spesialisasi di bidang baris-berbaris dan paskibra, sekolah C di bidang pengelolaan lingkungan, sekolah D di Tahfiz Qur’an, dan seterusnya.

Alpedi mengungkapkan, sebelumnya banyak kepala sekolah, baik SD maupun SMP, yang mengeluh karena kekurangan murid. Berangkat dari persoalan ini kemudian dia merumuskan strategi agar sekolah menjadi pusat unggulan dan diharapkan dapat menarik minat orang tua untuk bersekolah di sana. Sebab tidak ada satu pun orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang buruk.

Kepala Bidang SD Yayan Kosasih mengatakan, sekolah sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan tempat makan. Bila masakan yang dihasilkan enak, higienis, tempatnya bersih, maka akan banyak orang yang makan di sana. Bahkan satu orang bisa berkali-kali datang ke rumah makan itu.

Hal yang sama menurutnya juga berlaku pada sekolah. Bila sekolah sudah dikenal sebagai sekolah yang memiliki keunggulan, maka orang tua tidak akan ragu menyekolahkan anak mereka di sekolah itu. Bahkan tidak akan melihat biaya. (tohir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *