BANTENRAYA.CO.ID – Pada tanggal 3 Juni 2023, Taufik Hidayat, mantan pebulu tangkis legendaris Indonesia, mendapat serangan dari warganet Malaysia setelah mengomentari Lee Chong Wei, pebulu tangkis Malaysia, yang terpilih masuk ke dalam Hall of Fame BWF (Badminton World Federation).
Dikutip melalui akun Instagram @garudarevolution.ina, komentar kontroversial yang diungkapkan oleh Taufik Hidayat menyebabkan kegemparan di media sosial pada tanggal 2 Juni 2023.
Taufik Hidayat, yang dikenal sebagai salah satu pemain bulu tangkis terbaik Indonesia sepanjang masa, memberikan komentarnya terkait seleksi masuk ke dalam Hall of Fame BWF yang menyoroti perbedaan penilaian antara dirinya dan Lee Chong Wei.
BACA JUGA: Rekomendasi 5 Tempat Wisata Tersembunyi Di Bangka Belitung, Menarik Perhatian Para Wisatawan
Dalam komentarnya, Taufik Hidayat menyatakan, “Dalam pertandingan, yang diambil adalah siapa yang juara, bukan ditentukan siapa yang paling lama. Bukan juga ditentukan siapa yang paling lama berada di peringkat pertama.”
Komentar tersebut memicu reaksi yang sangat emosional dari warganet Malaysia, yang merasa bahwa komentar Taufik Hidayat merendahkan Lee Chong Wei dan pencapaiannya.
Sebagai pebulu tangkis terkemuka Malaysia, Lee Chong Wei telah memperoleh banyak prestasi, termasuk tiga medali perak Olimpiade dan 69 gelar juara dunia.
BACA JUGA: Klinik Masita Sukses Gelar Pelatihan Kebidanan Komplementer, Ini Tujuan dan Manfaatnya
Komentar Taufik Hidayat dianggap oleh beberapa warganet sebagai tidak menghormati kontribusi dan dedikasi Lee Chong Wei dalam olahraga bulu tangkis.
Serangan terhadap Taufik Hidayat di media sosial Malaysia mencerminkan tingginya antusiasme dan kebanggaan warganet atas pencapaian Lee Chong Wei.
Kontroversi semacam ini sering kali muncul dalam dunia olahraga, di mana pendukung atlet dari negara berbeda berdebat dan saling mengkritik terkait prestasi dan perbandingan antara pemain.
Namun demikian, perlu dicatat bahwa Taufik Hidayat adalah seorang pebulu tangkis yang dihormati dan diakui secara internasional atas prestasinya.
Komentarnya tidak dimaksudkan untuk merendahkan Lee Chong Wei, tetapi lebih merupakan pandangan pribadinya tentang penilaian dalam dunia bulu tangkis.
Sebagai seorang juara Olimpiade dan mantan pemain peringkat pertama dunia, Taufik Hidayat memiliki pengalaman dan pemahaman yang mendalam tentang olahraga ini.
Kontroversi ini menjadi pelajaran bagi para atlet dan publik bahwa komentar di media sosial dapat dengan cepat memicu perdebatan sengit dan saling serang.
Penting bagi semua pihak untuk menjaga sikap yang terhormat dan beradab saat berkomunikasi melalui platform media sosial, serta menghargai perbedaan pendapat dalam dunia olahraga.
Meskipun serangan warganet terhadap Taufik Hidayat menunjukkan betapa besar pengaruh media sosial dalam memicu kontroversi, para penggemar olahraga diharapkan untuk menjunjung tinggi etika dan menghormati kontribusi atlet dari negara lain.
Olahraga harus tetap menjadi sarana yang mempersatukan, bukan memecah belah, dan menjaga rasa saling menghargai adalah kunci untuk membangun hubungan positif di antara penggemar olahraga di seluruh dunia.***