BANTENRAYA.CO.ID – SDN Cikerut memiliki hal unik dalam merealisasikan materi yang telah dipelajari.
Dimana ada tips yang dilakukan SDN Cikerut untuk membuat siswa tak bosan menimba ilmu dengan pembelajaran kaku di ruangan.
Hal itu, dimaksudkan agar siswa SDN Cikerut bisa lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam bersosialisasi dan belajar.
Lantas apa yang dilakukan para siswa tersebut agar tidak bosan belajar?.
Bagaimana tips yang dilakukan?, simak artikel dibawah ini.
BACA JUGA: Guru di Cilegon Ternyata Dituntut Tahu Ekonomi Orangtua Siswa, Begini Alasannya
Diketahui, pembelajaran serius di kelas bukan satu-satunya metode bagi guru dan sekolah dalam mendidik anak.
Bahkan, anak sebenarnya akan bosan dengan suasana yang hanya melihat kondisi kelas dan buku.
Sementara itu, di SDN Cikerut digelar Kegiatan Pentas Kreativitas Siswa Akhir Tahun (Petasan) yang juga merupakan salah satu program Projek Penguatan Profil Pelajar (P5).
Kegiatan itu, disulap menjadi salah satu kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan, Jumat 9 Juni 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung meriah dengan menampilkan kreatifitas seni siswa siswi dan pameran kerajinan tangan para siswa.
BACA JUGA: Tak Kunjung Diangkat P3K, Puluhan Guru Honorer Mengadu ke Dewan Kota Serang
Program P5 memiliki beberapa tema seperti, berkehidupan berkelanjutan, persahabatan dan menghormati orang tua.
Desiawan Budi Eko Sanjaya selaku Ketua Penyelenggara menggabungkan tema tersebut dalam satu kegiatan kreativitas.
“Kreativitas yang disuguhkan murni semua dikreasikan oleh siswa siswi SDN Cikerut, selain itu kami mengundang paguyuban ikut tampil juga.” Jelasnya.
Kepala SDN Cikerut Bahrudin menuturkan, kegiatan kreativitas ini merupakan akumulasi pembelajaran dari tema 6 hingga tema 9.
Penampilan juga disuguhkan oleh siswa siswi yang terlibat agar mengasah jiwa percaya diri dan kreativitas tinggi dalam setiap individunya.
BACA JUGA: Guru ASN Pemprov Banten Minta Tukin Naik, Alasannya Bikin Nyesek
“Tidak hanya melibatkan siswa dan pihak guru,”.
“Penyelenggara Kegiatan Kreativitas Akhir tahun juga menggaet Wali Murid serta fasilitator budaya untuk memberikan arahan dan masukan acara tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Mulyati selaku fasilitator sekolah penggerak Angkatan 2 Wilayah Kota Cilegon merasa puas dengan adanya acara tersebut yang berhasil terlaksana secara baik.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi implementasi kurikulum merdeka serta menjadi bukti dari kerjasama antara guru serta kepala sekolah.
“Sangat menggembirakan dan membahagiakan, ini bukti fakta dari kerjasama yang bersinergi antara kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka,”.
BACA JUGA: SMA Terpadu Al-Qudwah Gelar Wisuda, Guru Berikan Sejumlah Penghargaan untuk Memotivasi
“Ini salah satu pembuktian di akhir tahun kreatifitas anak itu ditampilkan, ini tentunya hasil dari kerjasama antar guru dan dengan kepala sekolah.
Ia menjelaskan, sekolah penggerak itu adalah lebih mentransformasikan atau lebih fokus kepada keberhasilan anak.
“Jadi anak jangan dianggap dipandang sebagai objek, jadi hanya menjejali (kalau dulu) tetapi anak disini sebagai subjek,”.
“Anak yang lebih kreatifitas jadi guru hanya sebagai fasilitator juga hanya sebagai dorongan untuk memotivasi, pokoknya kalo sekolah penggerak itu memerdekakan anak untuk belajar,” terangnya.
Ketua paguyuban sekolah Evelyn Suhati mengatakan, acara seperti ini sudah menjadi rutinitas dan tiap tahun acaranya semakin lebih baik.
Diharapkan, acara tersebut tetap menjadi acara rutinitas yang diselenggarakan sebagai penutup sebelum diadakannya pembagian raport.
“Pasti semakin lebih baik lagi. Acara kali ini pentas karya seni sekalian penutupan akhir tahun ajaran jadi lebih meriah dan lebih semarak lagi,” katanya. ***