Sinopsis Novel Rapijali 1,2, dan 3 Karya Dee Lestari Tentang Musik, Persahabatan dan Perjuangan Meraih Mimpi dan Persahabatan

Sinopsis novel Rapijali 1,2, dan 3. (Shopee/@pustakabaruofficial)
Sinopsis novel Rapijali 1,2, dan 3. (Shopee/@pustakabaruofficial)

BANTENRAYA.CO.ID – Simak dalam artikel ini sinopsis novel Rapijali 1,2 dan 3 karya Dee Lestari atau Dewi Lestari yang terbit di tahun 2021.

Karya Dee Lestari kali ini membawa kita kepada perjalanan hidup remaja yang ringan namun berarti. Sebuah cerita remaja tentang persahabatan yang sama-sama berjuang dalam satu visi.

Selain itu dibalut dengan cerita keluarga serta perjuangan untuk masa depan sangat cocok dibaca untuk semua kalangan.

Bacaan Lainnya

Rapijali secara garis besar menceritakan perjalan sebuah band bernama “Rapijali” yang terbentuk karena ketidaksengajaan yang ternyata mengubah kehidupan personil band Rapijali kedepannya.

BACA JUGA: Link Pesan PO Majalah BOBO Edisi Koleksi Terbatas Spesial Ulang Tahun Ke-50, Ada 100 Halaman!

Tidak hanya alur cerita yang seru, pembaca juga disuguhi lagu-lagu dari band Rapijali yang dapat didengar langsung di Spotify atau Youtube Trinity Optima Production.

RAPIJALI 1 “Mencari”

Tidak pernah terbayangkan oleh seorang remaja dari Batu Karas bernama Ping menjadi sebatang kara usai ditinggal mati kakeknya.

Hidup Ping yang damai berubah menjadi tantangan usai kepindahannya ke Jakarta menjadi anak asuh calon gubernur.

BACA JUGA: Sebelum Nonton Transformers: Rise Of The Beasts di Bioskop, Tonton Dulu 6 Urutan Film Sebelumnya Agar Nyambung!

Mimpi yang tak pernah ia luapkan di Batu Karas menjadi terbuka sedikit demi sedikit bersamaan dengan kehidupan barunya.

Banyak tokoh yang mewarnai novel ini diantaranya Odin, Rakai, Inggil, Buto, Jemi dan lainnya. Satu persatu tokoh memiliki ceritanya sendiri sebagai pelengkap cerita pemeran utama serta menjadi kesatuan membangun alur cerita yang baik.

Berkat musik, Ping bertemu teman-teman baru yang terkumpul menjadi sebuah band bernama “Rapijali”. Musik yang tidak terlalu dipedulikan di sekolahnya saat itu menjadi hal yang tidak menarik bagi pihak sekolah dan murid lainnya.

Perjalanan musik mereka penuh perjuangan dan kejutan. Benih-benih cinta masa sekolah ikut mengikuti kisah kasih masa remaja.

Bersama Rapijali, Ping menyadari banyak hal, kelebihannya, kekurangannya, masa depan hingga jati dirinya sendiri.

Pada buku ini pembaca akan banyak memiliki pertanyaan. Buku Rapijali 1 kurang lebih banyak menceritakan perjuangan kisah tokoh-tokohnya sebelum terjun ke inti masalah yang sesungguhnya.

Rapijali 2 “Menjadi”

Buku kedua Rapijali mengisahkan kelanjutan cerita Ping dan kawan-kawan Rapijali memperjuangkan band mereka. Ping kemudian menyadari bahwa kepindahannya ke Jakarta tidak semenyeramkan yang ia bayangkan.

Kehidupan impiannya semakin hari semakin terlihat jelas. Ajang Band Idola Indonesia mengharuskan Ping dan kawan-kawan bekerja keras mulai dari membuat lagu, strategi dan juga materi.

Bukan hanya soal perjuangan mimpi Ping, cerita masa lalu yang belum pernah ia ketahui menyadarkan Ping bahwa hidupnya tidak sesederhana itu.

Banyak tebing dan runtuhan tembok harus ia lalui untuk bisa sampai pada mimpinya. Masa lalu yang tak pernah Ping inginkan bukan hanya berdampak pada dirinya, Rapijali juga keluarga Calon Gubernur Guntur di masa-masa pemilihannya.

Odin teman masa kecil Ping di Batu Karas di buku ini sedikit terlupakan sehingga bagi pembaca yang senang akan chemistry mereka berdua di buku pertama mungkin akan sedikit sedih.

Akan tetapi jangan khwatir karena akan ada chemistry baru antarpemain yang membuat pembaca tersenyum, tertawa, bahkan menitiskan air mata.

Jawaban dari pertanyaan di buku pertama akan dijawab di buku kedua ini sekaligus melahirkan pertanyaan baru.

Rapijali 3 “Kembali”

Tidak merasa bahagia di puncak kesuksesan sebagai penyanyi, Ping hanyut ke dalam titik terendahnya. Luka masa lalu yang terabaikan menghadapkan ia kepada proses penerimaan.

Ia kembali menemukan titik terang dari kehidupan lamanya yang sudah ia lupakan dan rindukan namun Odin dan Batu Karas sudah tidak lagi sama.

Satu persatu personil Rapijali sudah menjalani kehidupannya masing-masing usai bubarnya band mereka delapan tahun lalu.

Konflik-konflik masa lalu dan kini para tokoh diceritakan sehingga pembaca merasa ikut merasakan kegundahan dari masing-masing tokoh.

Sebuah perjanjian tertulis mengharuskan mereka berkumpul kembali. Jauh dari kata mudah, konflik antarpersonal dan individu membuat mereka enggan untuk berkumpul.

Dalam buku terakhir Rapijali, banyak tokoh-tokoh baru muncul mewarnai alur cerita yang semakin rumit. Kisah kasih yang tak sampai dulu menemukan jalannya kembali tanpa adanya keraguan seperti saat mereka duduk di bangku SMA. Lagi-lagi itu semua butuh perjuangan dan proses yang panjang.

Semua jawaban dari pertanyaan sejak buku pertama terjawab sudah di novel terakhir ini. Beragam emosi pembaca dari kisah yang lebih kompleks dan akhir dari proses perjalanan penerimaan luka menjadi akhir dari cerita Rapijali.***

Pos terkait