Industri Halal Indonesia Masih Ketinggalan Malaysia

IMG 20230619 WA0047

BANTENRAYA.CO.ID – Prof Siti Nur Azizah, Ketua Satuan Halal Center sekaligus Wakil Rektor Bidang 4 UNESA menyatakan, Indonesia ada di peringkat lima menurut data Global Islamic Economy (GIE) Indicator, yang mengukur kekuatan ekonomi syariah di 73 negara.

Meskipun mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya yang ada di peringkat ke-10, namun kata Prof Siti Nur Azizah, angka ini masih di bawah Malaysia yang ada di peringkat 1.

“Padahal jumlah penduduk muslim Malaysia jauh dibawah Indonesia. Indonesia menjadi peringkat pertama sebagai konsumen produk halal, bukan sebagai produsennya,” kata Prof Siti Nur Azizah dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh FISIP Untirta dalam rangka Dies Natalis FISIP Ke-20, Senin 19 Juni 2023.

Bacaan Lainnya

Dalam kuliah umum ini juga terungkap bahwa sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia baru bisa memanfaatkan 13 persen dari industri halal global.

Padahal potensi industri halal global tersebut tercatat USD 3,3 triliun untuk tahun 2023, bahkan angka tersebut diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

BACA JUGA:7 Kelebihan Jurusan PGSD dan Prospek Kerjanya yang Wajib Kamu Ketahui!

Prof Azizah menjelaskan bahwa konsep halal dulu tidak jadi perhatian, namun sekarang sudah menjadi isu global. Harusnya, menurut Azizah, isu ini muncul di Banten karena Banten dikenal sebagai daerah yang Islami dan religius.

“Dulu konsep halal makanan hanya ada empat, makanan tidak mengandung babi, disembelih dengan mengucapkan bismillah, tidak merupakan bangkai dan bukan darah. Namun konsep halal sekarang berkembang karena sudah banyak bahan campuran. Konsep halal, terutama dalam makanan, penting karena makanan membentuk karakter seseorang dalam kehidupan sehari-hari, karena makanan bercampur di tubuh kita dan menjadi daging,” tambah Guru Besar Unesa ini.

Acara yang dipandu oleh moderator Dr. Ing Rangga Galura Gumelar, M.Si ini juga membahas terkait sejarah dan upaya sertifikasi halal di Indonesia.

Acara ini diikuti oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi sebagai bagian dari mata kuliah kehumasan Dr Rahmi Winangsih sebagai dosen pengampu mata kuliah ini menyatakan bahwa mahasiswa komunikasi perlu mengetahui konsep halal ini karena bicara halal bukan hanya sekedar industry tapi lifestyle, dan akan sangat berkaitan dengan halal branding.

BACA JUGA:Tempat Wisata Terbaik di Sumatera Utara Yang Bikin Liburanmu Lebih Seru

Sementara itu, dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Dekan FISIP Untirta, Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si menyatakan bahwa sertifikasi halal sangat ini penting tak terkecuali untuk dunia kampus.

“Di Untirta misalnya, dengan adanya kantin-kantin yang menyediakan makanan untuk mahasiswa, kita harus yakin bahwa makanan tersebut halal, prosesnya, bahan-bahannya,” tambah Sihab.

Sekadar informasi, acara kuliah tamu ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis FISIPUntirta Ke-20. Kegiatan ini dibuka dengan Dialog Publik dengan tema “Membumikan Pancasila Sebagai Ideologi Global di Era Digital” yang berlangsung pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua MPR-RI, Yandri Susanto, Ketua DPRD Banten, Andra Soni, Walikota Serang Syafrudin serta ASDA 2 Provinsi Banten HM Yusuf yang hadir mewakili PJ Gubernur Banten. ***

Pos terkait