8.708 Anak di Kota Serang Putus Sekolah

8.708 anak di kota Serang putus sekolah
Walikota Serang Syafrudin menyerahkan bantuan kepada anak putus sekolah di Hotel Nunia Tamansari, Kota Serang, Rabu 26 Juli 2023. (Harir Baldan/Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 8.708 anak di Kota Serang mengalami putus sekolah atau anak tidak sekolah (ATS).

Penyebab ribuan anak putus sekolah itu diantaranya karena tidak mampu, dan permasalahan keluarga.

Ribuan anak putus sekolah di Kota Serang itu disampaikan Koordinator United States Agency for International Development (USAID) Efektif, Efisien dan Kuat (ERAT) Provinsi Banten
Bonik Maulana.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA:DPRD Kota Serang Prakarsai Raperda Keolahragaan Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Pelaku Olahraga

Ribuan anak putus sekolah itu terungkap dalam diskusi pengembalian anak tidak sekolah ke sekolah yang digelar di Hotel Nunia, Tamansari, Kota Serang, Rabu 26 Juli 2023.

Walikota Serang Syafrudin berkesempatan membuka acara diskusi tersebut.

Bonik Maulana menjelaskan, berdasarkan data Dapodik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ada ribuan anak di Kota Serang putus sekolah.

BACA JUGA:Sekolah Negeri ‘Overload’ Siswa, Kepala Dindikbud Kota Serang: Ini Atas Desakan Masyarakat

“Jumlahnya 8.708 anak, jadi masih cukup banyak,” Bonik Maulana, dalam sambutannya.

Bonik Maulana mengatakan, dalam rangka menuju Indonesia emas tahun 2045 USAID ERAT bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat.

“Kami mendorong bagaimana tata kelola bidang pendidikan. Bagaimana masalah pendidikan masalah semua kabupaten kota, khususnya di Kota Serang,” ucap dia.

BACA JUGA:133 Anak di Kota Serang Putus Sekolah, Waketua DPRD Hasan Basri: Mestinya Sudah Tidak Ada Alasan karena Faktor Ekonomi

Bonik Maulana menjelaskan, pihaknya ingin mendorong anak-anak Kota Serang agar bisa kembali melanjutkan pendidikan di sekolah.

“Alhamdulillah hari ini kita mewujudkan mereka (anak-anak-red) agar kembali ke sekolah,” jelas dia.

Bonik Maulana menuturkan, program pengembalian anak tidak sekolah ke sekolah yang disinergikan dengan program Gerakan Aje Kendor Sekolah sebagai pemicu awal.

BACA JUGA:Kota Serang Dipatok Juara di MTQ XX Banten 2023

“Ini sebagai pemicu awal. Ke depan mudah-mudahan bisa didorong, sehingga lambat laun anak-anak yang tidak sekolah bisa ke sekolah,” tutur Bonik Maulana.

Bonik Maulana mengaku pihaknya hanya baru menyekolahkan 133 anak atau sekitar 2 persen anak putus sekolah melanjutkan ke sekolah.

“Yang kita dorong baru 2 persen, supaya putra-putri sekolah. Ke depan kami akan membantu supaya tidak makin menumpuk yang tidak bersekolah. Mudah-mudahan nanti di 2025 lambat laun bisa berkurang,” katanya.

BACA JUGA:Rusunara untuk ASN Kemenkeu Siap Dibangun di Kota Serang, Cek Lokasinya Di Sini

Bonik Maulana juga akan berupaya agar pihak swasta ikut berperan dalam menyukseskan program pengembalian anak putus sekolah ke sekolah.

“Kami akan berusaha untuk memperkuat bagaimana peran swasta. Dalam hal ini Baznas dan BJB. Ini kami akan kami dorong peran swasta agar bisa mendukung pendidikan. Sehingga dunia pendidikan di Kota Serang semakin lebih baik,” harapnya.

Bonik Maulana juga berharap program pengembalian anak putus sekolah ke sekolah di Kota Serang ini bisa menjadi pioneer.

BACA JUGA:Kota Serang Kembali Raih KLA Kategori Pratama, Waketua DPRD Kota Serang Hasan Basri: Harusnya Sudah Naik ke Madya

“Kota Serang sebagai pioner pertama. Dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh kabupaten kota lainnya,” tandas dia. ***

Pos terkait