BANTENRAYA.CO.ID – Baru-baru ini jagad media maya tengah dihebohkan dengan sebuah video guru terlambat sekolah dan ditahan selama upacara berlangsung.
Video guru terlambat sekolah dan ditahan oleh murid selama upacara berlangsung itu tentu jadi perhatian publik.
Namun, bagaimana kronologis kejadian sebenarnya terkait guru terlambat sekolah dan ditahan oleh siswa saat upacara tersebut? simak penjelasannya berikut ini.
Dikutip Bantenraya.co.id melalui unggahan dari akun TikTok @Apri Yansu.
Terlihat para guru dan staf yang terlambat harus menunggu diluar pagar gerbang sekolah selama proses upacara berlangsung.
Hal ini tentu menjadi sorotan para publik terkait peraturan di sekolah tersebut.
Uniknya, para murid dengan beran mencatat nama-nama guru yang terlambat hadir tanpa terkecuali.
“Ditanya satu per satu nama. Terus dicatat untuk bahan laporan,” tulis @Apri Yansu.
Murid itu juga mengatakan bahwa tidak ada toleransi keterlambatan meskipun hanya satu mnit.
Dengan diterapkannya peratuan ini, para murid berharap guru dan staf tidak mengulangi keterlambatan tersbut.
“Besok tidak boleh terlambat lagi. Malu sama siswa semangat bapak-bapak dan ibu-ibu dan juga staf,” ucapnya.
Namun demikian, guru juga merupakan manusia yang punya kekuangan.
BACA JUGA:Pengertian Jaringan Komputer Serta Jenis-jenisnya Secara Umum Dalam Jurusan Teknik Informatika
“Guru dan staf juga manusia, tempat kami salah tapi bukan sengaja,” tulis akun @Apri Yansu.
“Tidak semua yang bagus kami perlihatkan mengenai sekolah kami, dan inilah salah satu pengamalan Pancasila untuk membentuk karakter peserta didik yang kami terapkan di sekolah, bahwa siapapun yang terlambat harus menghadapi konsekuensinya,” ucapnya lagi.
Namun, para guru juga dengan lapang dada menerima konsekuensi dan mengakui kesalaham mereka dengan meminta maaf.
“Maaf atas keterlambatan kehadiran kami, semoga kedisiplinan ke depannya bisa lebih ditingkatkan, sehingga bisa menjadi contoh dan panutan yang baik sebagai tenaga pendidik,” pungkasnya @Apri Yansu
Dari postingan tersebut pun ramai dibanjiri oleh kmentar warganet yang beragam.
“bagusss peraturan tidak mengenal status,” kata salah satu warganet.***