BANTENRAYA.CO.ID – Penyiapan dokumen jemaah haji tahun 2024 akan dilakukan lebih awal.
Pemerintah Arab Saudi sejak tahun ini memberlakukan perekaman Biometrik bagi jemaah haji.
Perekaman dilakukan melakui aplikasi visa bio yang dikembangkan Arab Saudi. Perekaman ini menjadi syarat jemaah memperoleh visa haji.
BACA JUGA : 26 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, Begini Kondisinya Sekarang
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, kebijakan tersebut sebagai antisipasi adanya pelambatan dalam proses penerbitan visa jemaah.
“Dalam praktiknya, ada sejumlah jemaah yang terkendala dalam proses perekaman biometrik, sementara waktunya mepet. Alhamdulillah, akhirnya semua jemaah bisa memperoleh visa haji setelah melalui kerja keras dan perjuangan panjang,” terang Saiful Mujab, di Bogor.
Dikutip Bantenraya.co.id dari laman Kemenag.go.id, Jumat 1 September 2023, arahan itu disampaikan Saiful Mujab saat membuka evaluasi penyelesaian dokumen pemvisaan dan perlengkapan haji reguler pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023.
BACA JUGA : 26 Orang Jemaah Haji Dilaporkan Wafat, Berikut Ini Daftar Nama Jemaah Haji yang Meninggal
“Untuk haji 2024, kita coba antisipasi dengan melakukan penyiapan dokumen lebih awal,” katanya.
Antisipasi perlu dilakukan, kata Saiful Mujab, karena perekaman biometrik melalui visa bio kemungkinan akan diberlakukan kembali oleh Saudi pada 1445 Hijriah.
Saiful Mujab menyampaikan, terima kasih kepada tim Subdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler, para Kepala Bidang, dan Kepala Kemenag kabupaten kota atas kinerja dan integritasnya dalam mengawal proses penvisaan.
BACA JUGA : Sembuh, 8 Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air, 26 Wafat Jemaah Dilaporkan Meninggal Dunia
“Untuk peningkatan layanan dalam penyiapan dokumen, kita juga perlu melakukan penyeragaman SOP dalam pembatalan visa haji,” ujarnya.
Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Zainal Ilmi menambahkan, evaluasi penyelesaian dokumen, pemvisaan, dan perlengkapan haji reguler diselenggarakan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2023, khususnya terkait dokumen, pemvisaan dan perlengkapan haji reguler.
“Kami mengidentifikasi sejumlah persoalan yang muncul dan merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk penyelenggaraan ibadah haji mendatang,” tuturnya. ***