Titik Sampah Liar di Kota Serang Diklaim Berkurang Menjadi 90 Titik

sampah
Warga tengah memulung barang bekas di tumpukan sampah liar di ruas Jalan menuju Pasar Rau, Kota Serang, kemarin. (Harir Baldan/Banten Raya)

BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang mengklaim titik sampah liar di Kota Serang terus berkurang dalam beberapa tahun belakang.

DLH Kota Serang mencatat titik sampah liar sebelumnya berjumlah 120 titik, namun setelah dilakukan upaya penanganan jumlah sampah liar berkurang menjadi 90 titik sampah liar.

Berkurangnya titik sampah liar ini disampaikan Kepala DLH Kota Serang Farach Richi, ditemui usai acara sosialisasi pengelola lingkungan di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Rabu 6 September 2013.

Bacaan Lainnya

Farach Richi mengatakan, berdasarkan data satuan petugas (Satgas) sampah liar DLH Kota Serang jumlah sampah liar terus berkurang di bawah angka 100 titik.

BACA JUGA : Puluhan Perusahaan di Kota Serang Bandel Belum Taat Laporan

“Sampah liar belumnya 120 sekarang menjadi 90 titik,” ujar Farach Richi, kepada Bantenraya.co.id

Farach Richi mengajak kepada elemen masyarakat untuk dapat mengelola sampah dari hulu sebelum dibuang ke hilir atau TPSA Cilowong.

“Sampah liar sebetulnya kami yang pasti mengajak masyarakat pertama memilah sampah. Kedua kami mengajak masyarakat juga ayo kalau misalnya membayar retribusi dikelola sama RT nya. Nanti disetor ke kas daerah kita adakan pelayanan,” katanya.

Bila dari dua cara tersebut tidak dilakukan oleh masyarakat Kota Serang, pihaknya melakukan melalui Satgas Sampah Liar DLH Kota Serang.

BACA JUGA : BKPSDM Kota Serang Catat 4 Kasus Perselingkuhan ASN

“Itu kerjaannya tiap hari keliling dan itu Alhamdulillah bertahap kita juga pasti ambilin terus. Berkurang kan Dari 120 menjadi 90 sekarang,” jelasnya.

Farach Richi menyebutkan, 90 titik sampah liar tersebut tersebar di seluruh wilayah Kota Serang. Dari enam kecamatan, titik sampah liar terbanyak ada di Kecamatan Kasemen.

“Kasemen. Tersebar. Di Curug ada, Walantaka ada. Sekitar 40 an. Nggak hafal. Dekat Benteng Spel Wijk itu ada. Kita udah kasih kontainer tapi masyarakat buangnya bukan di dalam kontainer nya. Terus di dekat rel kereta yang dekat masjid Banten ada,” ungkap Farach Richi.

Farach Richi menerangkan, masih banyaknya 90 titik sampah liar di Kota Serang salah satu faktornya karena perilaku masyarakat yang belum sadar akan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.

“kita akan kerjasama dengan seluruh stakeholder, dengan komunitas bank sampah, RT RW lurah camat ini sedang kita lakukan terus menerus tiap hari kita lakukan,” terang dia.

Saat disinggung soal adanya kajian tentang kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, Farach Richi menuturkan, banyaknya sampah liar bukan soal kajian tingkat kesadaran masyarakat, akan tetapi pihaknya akan mengkaji terkait potensi sampahnya. “Dari potensi itu ada prilakunya. Nanti itu secara keseluruhan,” tandasnya.

Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, penanganan sampah rutin dilakukan setiap hari oleh DLH Kota Serang. “Di Kota Serang banyak sampah-sampah liar. Kalau penanganan sampah liar tiap hari, setiap saat kalau ada laporan dari masyarakat segera kita selesaikan,” kata Syafrudin. *

Pos terkait