Ada Gegara Putus Cinta, Penderita ODGJ di Cilegon Mayoritas Anak Muda

ODGJ
Ilustrasi. Putus cinta menjadi salah satu penyebab anak muda di Kota Cilegon mengidap ODGJ. (Freepik.com/jcomp)

BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon membuka pelayanan kesehatan mental atau gangguan jiwa bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Dimana, nantinya mereka yang terdiagnosa sebagai ODGJ bisa mendapatkan pelayanan untuk kesehatan mental secara gratis di seluruh puskesmas.

Dalam pengobatan ODGJ, di setiap Puskesmas disediakan dokter spesialis jiwa dan menggandeng persatuan spesialis jiwa Banten.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pilih Kawin Lari dengan Si Doi atau Ikutin Perintah Orang Tua, Temukan Jawaban Terbaik dengan Shalat Istikharah

Lantas berapa banyak warga Kota Cilegon yang mengalami gangguan jiwa, serta apa yang paling dominan menjadi motif atau penyebabnya?.

Berikut penjelasan Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Febri Naldo, Jumat 20 Oktober 2023.

Ia menuturkan, ada sebanyak 548 orang di Kota Cilegon yang mengalami ganguan jiwa. Dimana, itu setiap bulan masih menjalani pengobatan.

“Untuk pelayanan jiwa di puskesmas itu sudah berjalan ada pemegang program jiwa di tiap puskesmas,” katanya.

BACA JUGA: Per Agustus 2023 Investor di Banten Mencapai 710.317 SID, Kota Cilegon Paling Buncit

Dalam pengobatannya, lanjut Febri, disediakan dokter spesialis jiwa dan menggandeng persatuan spesialis jiwa Banten.

Adapun pelayanan di kesehatan yang diberikan seperti ODGJ ringan, sedang, dan berat.

“Setiap bulan ada pelayanan dari dokter spesialis jiwa kita ada kerjasama dengan persatuan spesialis jiwa Banten,” ungkapnya.

“Jadi dia keliling di kecamatan-kecamatan ada jadwalnya,” ujarnya

BACA JUGA: Rusak Parah dan Memrihatinkan, Gedung BLK Pandeglang Dihiasi Rumput Liar

Rincian Penderita

Adapun rincian penderita ODGJ di Kota Cilegon yang berjumlah 548 orang tersebut, papar Febri, terdiri dari laki-laki 375 dan perempuan 173.

Angka tersebut, sebenarnya menurun jika datanya sampai Oktober sekarang. Sebab, pada tahun 2021 Dinkes mencatat ada 580, sedangkan tahun 2022 ada 588 kasus.

“Yang mengalami gangguan jiwa ini dialami usia produktif dan mayoritas laki-laki,” jelasnya.

BACA JUGA: Tanpa Modal! 8 Aplikasi Penghasil Uang Terbaru 2023 Terbukti Membayar Langsung ke DANA

Febri menjelaskan, faktor penyebab dari gangguan kesehatan jiwa yakni mulai dari depresi, masalah keluarga, ekonomi, masalah penggunaaan narkoba hingga putus cinta.

“Yang jelas dia sudah proses pengobatan supaya tidak ada diskriminatif dan menimbulkan kepercayaan dari pasien,” ungkapnya. ***

Pos terkait