Anak Tukang Bekam Keliling, Terima Beasiswa S1 di Italia

1 ANAK TUKANG BEKAM
Miranda Utami (24), gadis asal Lingkungan Kaserangan Lama, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, menerima beasiswa kuliah S1 di Kota Roma Italia.

CILEGON, BANTEN RAYA- Miranda Utami (24), gadis asal Lingkungan Kaserangan Lama, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, menerima beasiswa kuliah S1 di Kota Roma, Italia. Miranda Utami diterima di University of The International Studies of Rome (UNINT) dengan jurusan Hubungan Internasional.

Miranda resmi diterima di UNINT pada 26 Juli 2022. Utami, rencananya akan terbang ke negeri pizza akhir 2022 ini. Saat ini, Utami sedang memersiapkan biaya serta dokumen administrasi untuk bisa menimba ilmu Strata 1 di Kota Roma.

Ditemui di rumahnya, Selasa (2/8) sore, Miranda menuturkan perjuangannya untuk mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Italia tidak mudah.Sebenarnya, Miranda sendiri telah lulus sekolah dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Cilegon pada 2016 lalu.

Pasca lulus Miranda mengaku sempat mendaftar beasiswa di universitas dalam negeri, namun rezeki belum menghampirinya. “Saya sebenarnya coba-coba daftar ke beberapa Universitas asa Tazmania University Australia, Monash University Australia, Britsol University Inggris, ada beberapa universitas lagi, sebenarnya keterima, tetapi beasiswanya tidak full, hanya biaya pendidikannya saja yang gratis,” kata Miranda.

Miranda memang sejak MAN menginginkan jurusan Hubungan Internasional. Ia akhirnya diterima setelah mendaftar beberapa universitas di luar negeri. “Setelah lulus MAN, saya itu sdmalt daftar beasiswa di dalam negeri, tetapi belum rezeki. Saya kerja di salah satu pabrik di Tangerang buat bantu-bantu les Bahasa Inggris, hanya sekitar 6 bulan saya di pabrik,” kata Miranda.

Miranda setelah itu memilih kerja di salah satu sekolah swasta di Kota Cilegon. “Gaji saya sekitar kurang dari Ro 1,5 juta, buat bantu dua adik yang masih sekolah, sama bantu orang tua, saya juga ngumpulin buat daftar-daftar, karena ngurus administrasi pendaftaran beasiswa tidak murah, kursus Bahasa Inggris juga,” ucapnya.

Setelah sekian lama mendaftar, akhirnya pada pertengahn 2022 Ia lolos seleksi menjadi mahasiswa UNINT di Roma, Italia. Biaya kuliah, biaya hidup di Roma dibiayai Pemerintah Italia. “Saya sudah menemui Pam Wakil Walikota (Sanuji Pentamarta) minta bantuan buat beli tiket pesawatnya saja. Kalau paling murah sekitar Rp 7 juta,” ujarnya.

Miranda saat ini sedang menyiapkan dokumen untuk pendidikannya di negeri pizza. Ia bersyukur, harapannya kuliah bisa terwujud. “Cita-cita saya memang jadi Diplomat, makanya ngambil jurusan Hubungan Internasional,” ucapnya.

Ibu dari Miranda, Suhariah menturkan, ayahnnya Miranda bernama Yudi, kesehariannya hanya sebagai tukang bekam panggilan. “Kadang ada yang bekam ke rumah, kadang ada yang manggil. Pendapatan ya paling Rp 2 juta sebulan, kadang kurang,” ucap Ibu tiga anak ini.

Ia sangat bersyukur anak sulungnya diterima di UNINT Roma. Ia mengaku mendukung langkah anak perempuannya tersebut. “Yang penting saya titip pesan ibadahnya dijaga, tetap tutup aurat di sana (Italia),” pintanya. (gillang)

Pos terkait