Angka Partisipasi Sekolah Provinsi Banten Rendah di Bawah Nasional, Ternyata Ini Penyebabnya
Meski berbeda dengan pendidikan formal yang diselenggarakan pemerintah, pendidikan di pondok pesantren juga menurutnya dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Banten.
BACA JUGA: Penjelasan Dindikbud Banten Soal Jutaan KIP Berserakan di Pinggir Jalan di Lebak: Ini Sepertinya…….
“Semua meningkat sesuai pilihan publik,” katanya.
Al Muktabar mengatakan, bagi masyarakat yang memilih pendidikan pondok pesantren sebenarnya bisa “diakali” dengan metode hibrid sehingga mereka bisa tetap mondok tetapi juga bisa mengenyam pendidikan formal.
“Mungkin bisa dengan hibrid,” katanya.
BACA JUGA: Angkat Besi Maksimalkan Latihan Jelang Berangkat ke SEA Games Kamboja
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, angka partisipasi sekolah Provinsi Banten memang rendah bahkan berada di bawah nasional.
Untuk itu, targetnya saat ini adalah melampaui angka partisipasi sekolah secara nasional itu atau minimal menyamainya.
“Dinas saat ini fokusnya di peningkatan APS,” katanya.
Tabrani menduga, rendahnya angka partisipasi sekolah Provinsi Banten disebabkan karena banyak anak atau orang tua yang menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren.
Kemungkinan lain, sekolah yang akan dijangkau oleh mereka terlalu jauh sehingga kesulitan atau enggan bersekolah.
“Bisa jadi ada masyarakat yang lebih mengutamakan pendidikan di pondok yang tidak dibarengi dengan pendidikan sekolah formal. Yang kedua mungkin karena daya jangkau sekolah yang jauh,” ujarnya. ***