Angkot Bodong Semakin Marak di Ibukota Provinsi Banten, Dishub Kota Serang Angkat Tangan?

WhatsApp Image 2023 10 11 at 19.59.26
Angkot dalam Kota Serang berhenti di bahu Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Taman Debus, Lingkungan Kemang, Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, belum lama ini. (harir baldan/bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Angkot bodong semakin marak di Kota Serang.

Angkot bodong ini merangsek ke dalam sudut Kota Serang untuk mencari penumpang yang akan dibawa sesuai tujuannya.

Selain tidak memberikan kontribusi berupa pendapatan asli daerah atau PAD, keberadaan angkot bodong ini juga dikeluhkan oleh para sopir angkot resmi di Kota Serang, karena mengurangi pendapatannya.

Bacaan Lainnya

Terkait marak angkot bodong ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Operasi atau Daop Dishub Kota Serang, Edi Junaedi.

Edi Junaedi mengakui bahwa angkot bodong masih marak berkeliaran di Kota Serang untuk mencari penumpang di Kota Serang.

BACA JUGA:Berantas Pungli, Diperindag Lebak Bakal Pasang E-Parkir di Pasar Rangkasbitung

Keberadaan angkot bodong ini membuat pihaknya kewalahan, karena sopir angkot melakukan trik kucing-kucingan dengan petugas Dishub Kota Serang.

“Sekarang banyak sekali angkot yang tidak memiliki trayek. Contoh misalkan mobil Jakarta dicek dicek warna kota narik di kota. Mobil Jakarta dicek warna merah putih narik Serang-Balaraja. Yang jelas trayek nya bukan trayek sini. Itu yang sedang kita tertibkan saat ini,” ujar Edi Junaedi, kepada wartawan, ditemui di Kantor Kelurahan Terondol, Kecamatan Serang, Kota Serang, Rabu 11 Oktober 2023.

Edi Junaedi mengaku Dishub Kota Serang berencana melakukan penertiban angkot bodong.

“Nanti actionnya Minggu depan akan kita tertibkan  angkot-angkot tersebut (bodong-red),” akunya.

Edi Junaedi menjelaskan, angkot bodong yang dimaksud adalah angkot yang tidak memiliki surat-surat seperti STNK, KIR, dan izin trayeknya.

BACA JUGA:Pelatihan Las Kelurahan Warnasari Kota Cilegon Jadi Bekal Pemuda Bersaing di Dunia Industri

Di Kota Serang, kata dia, jumlahnya mencapai hingga ratusan angkot.

“Iya. Sampai sekarang masih ratusan angkot yang dinyatakan bodong yang belum melengkapi surat-suratnya. Ada sebagian juga yang sudah dilengkapi. Kayak STNK, KIR, trayeknya. Tapi sebagian juga masih banyak. Ratusan sekitar 400-an,” ungkapnya.

Edi Junaedi menyebutkan, ciri-ciri angkot bodong nampak dari tampilan luarnya yang mengalami perubahan.

“Jadi mereka itu angkotnya notabenenya dari Jakarta. Mereka yang didahulukan kendaraannya dirubah dulu warnanya, rubah bentuk, setelah itu narik di kita, tapi suratnya belakangan belum diurus,” sebut Edi Junaedi.

Untuk mengatasi angkot bodong semakin marak, Dishub Kota Serang bersama instansi kepolisian melakukan penertiban angkot bodong.

BACA JUGA:Pledoi Dibacakan Kuasa Hukum, Eks Pejabat Bank Banten Minta Bebas

“Makanya kita saat ini mengandeng Satlantas Polres Serang Kota, kemudian dari Denpom kita berupaya bagaimana menegakkan angkot ini supaya Kota Serang tertib dari angkot-angkot bodong,” tegasnya.

Edi Junaedi mengatakan, pihaknya sedang konsen mengaktifkan Terminal Tipe C di Blok M Pasar Induk Rau (RAU) Kota Serang.

Pengaktifan Terminal Blok M itu dilakukan agar angkutan dalam kota masuk ke terminal tersebut.

“Kita sedang upayakan bagaimana semua angkot itu masuk ke Terminal Tipe C di Blok M Pasar Rau,” ujar Edi Junaedi.

Edi Junaedi mengaku pihaknya pun tengah melakukan pendekatan terhadap angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) mulai dari Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Ciomas, dan Kecamatan Padarincang.

BACA JUGA:Sah Virgojanti Dilantik Jadi Pj Sekda Banten

“Itu dalam aturan tidak boleh masuk ke dalam kota. Mereka hanya boleh batasnya di Terminal Cipocok,” ucap dia.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, Edi Junaedi menyebutkan, banyak AKDP yang merangsek ke dalam Kota Serang.

“Banyak sekali yang masih masuk ke dalam kota. Angkot Pandeglang, Padarincang, Ciomas dan juga Cilegon. Cilegon itu batasnya hanya sampai Terminal Kepandean,”ungkapnya.

Edi Junaedi mengaku pihaknya tidak segan untuk memberikan sanksi kepada para sopir angkot yang bandel yang masuk ke dalam Kota Serang.

“Tindakan penilangan. Kalau masih juga ada, paling sampai pengurangan kendaraannya dikandangin. Kalau masih terbukti mengulang lagi,” kata Edi Junaedi.

BACA JUGA:Virgojanti Akui Tidak Mudah bagi Bank Banten Gabung dengan KUB 

Edi Junaedi menerangkan, alasan para sopir angkot AKDP banyak yang merangsek ke dalam Kota Serang, karena Terminal Cipocok Jaya sepi penumpang.

“Sebenarnya mereka juga kalau kita wawancara sopir itu, mereka kalau sampai batas Terminal Cipocok nggak ada penumpang katanya,” ungkap dia.

Lantaran di Terminal Cipocok Jaya sepi penumpang, Edi Junaedi mengatakan, pihaknya harus kucing-kucingan dengan para sopir AKDP.

“Makanya dengan kucing-kucingan mereka masuk lagi kota, masuk lagi kota karena mereka penumpangnya nggak ada. Nunggu sampai sore di Terminal Cipocok penumpangnya nggak ada,” terangnya.

Edi Junaedi menuturkan, Dishub Kota Serang mengaktifkan kembali Terminal Cipocok Jaya, agar angkot dalam Kota Serang menyuplai ke Terminal Cipocok Jaya.

BACA JUGA: Walikota Serang Syafrudin Diprotes Warganya, Gara-garanya Masalah Bantuan yang Tidak Merata

“Makanya kita bagaimana mengaktifkan kembali nanti suplai penumpang yang mau ke Pandeglang dibawa oleh angkutan kota masuk ke terminal Cipocok. Jadi semuanya sirkulasi jalan,” tutur Edi Junaedi.

Salah seorang sopir angkot dalam Kota Serang Athoriq Wahyu Ramadhan mengatakan, angkot bodong dan angkot AKDP marak di Kota Serang untuk mencari penumpang.

Ia meminta Dishub Kota Serang harus menindak tegas angkot bodong dan angkot AKDP yang masuk ke dalam Kota Serang.

“Masih marak angkot bodong berkeliaran di Kota Serang. Pemerintah harus berani tindak tegas, karena mereka jelas melanggar aturan, dan kami selaku sopir dalam kota dirugikan dengan keberadaan mereka, karena membuat pendapatan kami berkurang,” kata Athoriq Wahyu Ramadhan. ***

Pos terkait