BANTENRAYA.CO.ID – Kebijakan impor beras masih terus dilanjutkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Dan kebijakan impor beras tersebut merupakan salah satu upaya mengantisipasi kondisi kekeringan di Tanah Air.
Informasi impor beras tersebut dilansir bantenraya.co.id dari akun Instagram @undercover.id.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan
Budi Waseso mengatakan bahwa pemerintah akan mengimpor 1 juta ton beras dari Cina pada tahun depan.
Menurut Budi, keputusan impor ini dilakukan demi mengantisipasi dampak kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung hingga tahun depan.
“Kejadian cuaca, banjir, gagal panen di mana-mana beberapa wilayah yang menjadi produksi beras akhirnya kita kurang, mau tidak mau kita mulai (impor beras). Kita impor mulai tahun lalu akhir 2022. Tapi, ternyata berkepanjangan masalah cuaca, produksinya menurun, kita ditugaskan 2 juta (2023),” kata Budi di Gudang Bulog Kaltimtara, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (23/9/2023).
BACA JUGA: Petani Sawah Luhur Kota Serang Marak Menanam Semangka Saat El Nino
Budi juga menjelaskan kalau keputusan impor dilakukan karena pemerintah tidak ingin terlambat ambil keputusan.
“Prediksi (kekeringan) tidak hanya tahun ini. Nanti BMKG akan memprediksi kira-kira kalau ini ternyata rawan (kondisi cuaca) pasti Presiden mau menugaskan lagi (untuk) cepat ambil langkah-langkah antisipasi,” kata Budi.
“Jangan sampai kita terlambat mengambil langkah,” tambahnya.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan penambahan jumlah impor beras dikarenakan produksi beras dalam negeri memang sedang mengalami penurunan.
BACA JUGA: Liverpool yang Berbahaya Ketika Dibobol Duluan, Kutukan Comeback Siap Menanti
“Produksi dalam negeri memang ada penurunan, tidak salah siapa-siapa karena kita tidak bisa melawan alam. Kemarin awal-awal tahun karena masalah banjir, banyak akhirnya yang gagal panen sehingga produksinya masih kurang. Hari ini ada El Nino, kekeringan pasti akan juga berpengaruh pada produktivitas sawah. Jadi, wajar,” jelas Budi.
Budi menambahkan China menjadi salah satu negara yang siap mengekspor berasnya untuk Indonesia.
“Berarti kalau ada penugasan nanti ke saya (Bulog) 1 juta lagi, saya akan ambil dari negara Cina. Karena Cina sudah siapkan 1 juta (ton). Jadi saya tidak ngambil dari Thailand, tidak ngambil dari Vietnam atau negara-negara yang kemarin, Pakistan termasuk,” sebutnya.
Namun berita tersebut ikut ditanggapi juga oleh para warganet.
BACA JUGA: Bahayanya Jembatan Bawah Tol Tangerang-Merak Tanpa Besi Pengaman
Ada yang berkomentar untuk membeli dari para petani dalam negeri saja.
“Kiye petani neng jateng akeh bos.. Ditukoni bae,” kata @penky2309.
“Impor terus, kasian petani lokal,” kata @jeft_project.
Kebijakan impor beras yang diambil oleh Budi merupakan kelanjutan kebijakan impor beras 2 juta ton yang dilakukan pemerintah pada tahun 2023 ini.***