BANTENRAYA.CO.ID – Program pemutihan pajak kendaraan yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten disambut antusias oleh warga.
Namun, di tengah tingginya minat masyarakat untuk membayar pajak, muncul keluhan soal minimnya fasilitas dan panjangnya antrean pelayanan di Samsat Kota Serang.
Pantauan Banten Raya di lokasi, masyarakat yang ingin membayar pajak telah berdatangan sejak pukul 06.00, meski pun kondisi cuaca dalam keadaan hujan.
Terlihat puluhan sepeda motor telah berbaris untuk menunggu dilakukannya cek fisik kendaraan, sebelum melakukan pembayaran pajak. Padahal, diketahui jika kantor Samsat Kota Serang baru buka dan memulai pelayanan pukul 08.00.
Akhirnya Andra-Dimyati Sambut Bersama Pejabat di Pendopo Gubernur Banten
Ditemui saat sedang antre, Sabihis (47) warga Kalodran, Kota Serang, menjadi salah satu orang yang ikut mengantre sejak subuh.
Ia mengaku telah tiba di lokasi pada pukul 06.30 untuk mengambil nomor antrean dalam rangka daftar ulang lima tahunan kendaraan miliknya.
Setelah mendapatkan nomor, ia kembali harus menunggu hingga pukul 10.00 untuk proses cek fisik kendaraan.
“Saya datang pagi-pagi untuk ambil nomor antrean, karena kan ada kuota ya katanya. Tapi tetap aja nunggu lama buat cek fisiknya nih.
Akhirnya Andra-Dimyati Sambut Bersama Pejabat di Pendopo Gubernur Banten
Petugasnya kurang, jadi antreannya panjang,” kata Sabihis saat ditemui di halaman Samsat, Senin (15 April 2025).
Sabihis menjelaskan, ia datang untuk mengurus pajak sepeda motornya yang sudah mati selama 12 tahun.
Ia mengaku sangat terbantu dengan program pemutihan ini karena beban biaya yang ditanggung jauh lebih ringan.
“Kalau bayar normal, bisa sampai tiga setengah juta. Tapi karena ada pemutihan, tadi dicek di sistem katanya saya cuma suruh siapin uang bayar sekitar 350 ribu. Alhamdulillah, sangat meringankan,” ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno Silaturahmi ke Banten
Sahibis bercerita, dirinya menunggak pajak karena kondisi ekonomi yang sempat terpuruk sejak pandemi Covid-19.
Sabihis yang kini bekerja sebagai buruh harian lepas, mengatakan selama ini pendapatannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
“Iya karena kebutuhan ekonomi, jadi ya nunggak (pajak). Tapi kan dengan adanya program kayak gini kita juga jadi semangat lagi untuk bayar pajak kedepannya,” jelasnya.
Meski begitu, Sabihis menyayangkan kurangnya fasilitas di lokasi pelayanan. Menurutnya, selain jumlah petugas yang terbatas, tempat berteduh bagi warga yang mengantre juga tidak memadai.
Dugaan Pencemaran Nama Baik Dirut Radar Banten, Polda Jadwalkan Periksa Ican Hari Ini
“Hari ini lagi hujan deras, tapi enggak ada tenda yang cukup. Banyak yang kehujanan waktu lagi antre.
Harusnya Samsat sediain tenda lebih besar dan tambah petugas di lapangannya biar cepet,” ungkapnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Sukri (52) warga Walantaka, Kota Serang yang datang pada pukul 08.00 untuk mengurus Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Namun, ia mengaku tidak kebagian kuota karena sudah habis.
“Datang dari jam 08.00, tapi katanya sudah habis kuotanya. cuma 50 orang per hari. Jadi diarahin besok lagi,” kata Sukri.
Akhirnya Andra-Dimyati Sambut Bersama Pejabat di Pendopo Gubernur Banten
Meskipun begitu, Sukri tetap menjalani proses cek fisik kendaraan. Ia juga mengaku belum melengkapi beberapa dokumen persyaratan, seperti akta jual beli kendaraan.
“Dokumen semua udah lengkap, cuma diminta akta jual beli. Nah itu saya belum bikin akta jual belinya.
Namanya kendaraan dari di kampung aja, jadi ya asal lengkap surat-surat aja belinya. Mau buat dulu nanti, sekalian balik lagi besok.
Jadi sekarang cek fisik dulu, biar besok saya balik lagi bawa persyaratannya dan tinggal ngurus,” jelasnya.
Akhirnya Andra-Dimyati Sambut Bersama Pejabat di Pendopo Gubernur Banten
Senada dengan Sabihis, Sukri juga menyayangkan fasilitas tenda yang dinilai kurang memadai untuk berteduh.
Ia berharap agar Samsat Kota Serang bisa segera menambah jumlah petugas dan menambah fasilitas seperti tenda demi kenyamanan masyarakat yang datang mengurus kewajiban pajaknya.
“Iya kurang banyak petugasnya ya. Jadi antre panjang, terus juga tendanya cuma sedikit, kalau lagi hujan begini repot hujan-hujanan jadinya,” tutup Sukri.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Banten Andra Soni berjanji bakal mengevaluasi dan memperbaiki pelayanan di kantor-kantor Samsat yang ada di Provinsi Banten.
Dugaan Pencemaran Nama Baik Dirut Radar Banten, Polda Jadwalkan Periksa Ican Hari Ini
Menurutnya, bersama dengan jajaran Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Kepolisian, dan Jasa Raharja, pihaknya bakal merumuskan tindak lanjut atas keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.
“Iya jadi ini memang kami banyak menerima masukan dan keluhan dari masyarakat. Tentu keluhan ini akan dianalisis dan segera kami lakukan tindak lanjut untuk diperbaiki. Kita akan lakukan evaluasi dan perbaikan agar masyarakat semakin nyaman,” tegasnya. (raffi)