BANTENRAYA.CO.ID – Setelah melaksanakan sebuah acara kegamaan atau sejenisnya, biasanya pembawa acara atau ustadz/ah selalu menutup dengan doa kafaratul majelis.
Doa kafaratul majelis atau penutup majelis adalah bacaan yang dilafadzkan sebelum meninggalkan tempat duduk acara.
Bacaan tersebut dilantunkan dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan menjadikan ilmu yang didapatkan lebih bermanfaat,
Selain itu, keutamaan membaca doa kafaratul majelis di antaranya bisa menghapuskan dosa selama majelis berlangsung, membuat iman seseorang menjadi lebih kuat, dan mampu meredam kemurkaan Allah SWT.
Dikutip dari laman resmi Nahdatul Ulama, Pendiri Pusat Study Al-Qur’an Prof Muhammad Quraish Shihab menjelaskan makna kata ‘majelis’ yang merupakan serapan kata dari Bahasa Arab.
Majelis jelasnya, berasal dari kata ‘jalasa‘ yang bermakna mengajak orang yang berbaring untuk duduk sejenak kemudian beranjak melakukan kegiatan.
Dalam melakukan kegiatan, manusia tak luput dari kesalahan dan dosa apalagi dengan jama’ah yang ramai meski forum yang diikuti bernilai positif seperti belajar, diskusi, atau kajian.
Kesalahan yang dilakukan bisa mulai dari bohong, pamer dengan tidak sengaja, ghibah, meremehkan orang lain, dan sejenisnya.
BACA JUGA: Doa Minta Pasangan dan Keturunan yang Baik, Insya Allah Dapat Bidadari Surga
Maka dari itu, doa kafaratul majelis dilantunkan sebagai salah satu bentuk ampunan dan memohon belas kasihan atas dosa yang sengaja maupun tidak sengaja dilakukan saat kegiatan berlangsung.
Sebuah hadits shahih riwayat At-Tirmidzi menjelaskan bahwa siapa yang membaca doa tersebut sebelum ia berdiri dari tempat duduknya maka seluruh kesalahan selama dalam majelis tersebut terampuni.
Berikut bacaan doa kafaratul majelis:
سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ
Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik.
Artinya: “Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”***
