Bahasa Jaseng Banten Terancam Punah, Komunitas BJS Buka Kursus

Anggota Komunitas BJS memberikan Alquran dalam acara buka puasa dan santunan yatim piatu dan dhuafa di Rumah Singgah Pasien FBn, Sabtu, 1 April 2023.
Anggota Komunitas BJS memberikan Alquran dalam acara buka puasa dan santunan yatim piatu dan dhuafa di Rumah Singgah Pasien FBn, Sabtu, 1 April 2023
Anggota Komunitas BJS memberikan Alquran dalam acara buka puasa dan santunan yatim piatu dan dhuafa di Rumah Singgah Pasien FBn, Sabtu, 1 April 2023.
Anggota Komunitas BJS memberikan Alquran dalam acara buka puasa dan santunan yatim piatu dan dhuafa di Rumah Singgah Pasien FBn, Sabtu, 1 April 2023

BANTENRAYA.CO.ID – Komunitas Bahasa Jawa Serang atau BJS akan membuka kursus belajar bahasa Jawa Serang atau Jaseng.

Upaya itu dilakukan Komunitas BJS karena diprediksi bahasa Jaseng akan terancam punah antara 5 hingga 10 tahun jika tidak dilestarikan.

Selain bahasa Jaseng, Komunitas BJS juga selalu mempopulerkan makanan khas Serang, seperti Kolak Radio, Jojorong, Cecuer, Ketan Gerong, Gegetuk, Apem Putih, Ratuban, Bontot dan lainnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Tarif Parkir Banten Lama Mencekik Pengunjung

Salah satu upaya melestarikan bahasa dan makanan khas Serang itu adalah rutin mengadakan event atau pertemuan.

Salah satunya dengan menggelar acara buka puasa dan santunan anak yatim di Rumah Singgah Relawan Fesbuk Banten News atau FBn di Komplek Tegal Padang, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Sabtu, 1 Maret 2023.

Lulu Jamaludin, pendiri Komunitas BJS mengungkapkan, kegiatan buka bersama seperti ini rutin dilakukan setiap tahunnya.

BACA JUGA : Foto Ketua DPRD Cilegon Isro Miraj Dipakai Penipu, Begini Modusnya

Pada ramadhan 1444 H kali ini disajikan belasan menu kuliner khas Serang Banten berupa Ketan Bintul, Gerem Asem Bebek, Buras, Kont*l Sapi, dan Keroket.

Selain itu lanjut lulu, terdapat juga makanan yang hanya ada pada saat Ramadhan, seperti Kolak Radio, Jojorong, Cecuer, Ketan Gerong, Gegetuk, Apem Putih, Ratuban, serta Bontot Ikan Payus yang berasal dari Domas.

“Sudah 12 tahun kita melestarikan bahasa Jawa Serang dan makanan khas Serang, terutama pada momen Ramadhan seperti ini, dan itu rutin kita lakukan,” ungkap Lulu.

BACA JUGA : Wisata Kuliner Alun-alun Timur Kota Serang Diresmikan, Walikota Syafrudin : Keinginan Saya Menyajikan Kuliner Khas Kota Serang

Dikatakan Lulu, Komunitas BJS akan terus konsisten melestarikan bahasa Jaseng.

Jika tidak dilakukan kemungkinan 5 sampai 10 tahun kedepan bahasa khas wong Serang itu akan punah dikalangan masyarakat, terutama kepada generasi muda.

“Ya, kalau tidak dilestarikan, 5 hingga 10 tahun kedepan bahasa Jawa Serang bisa punah, terutama dikalangan generasi muda,” tegasnya.

BACA JUGA : 5 Tempat Bukber di Serang Aman Nyaman Pokoknya Cocok Dicoba, Nomor 2 Bikin Nagih

Oleh karena itu, sambung Lulu, jika ada masyarakat yang ingin serius belajar dan mendalami bahasa Jawa Serang bisa datang langsung ke markas Fesbuk Banten News atau FBn.

“Kalau masyarakat yang serius belajar Bahasa Jawa Serang bisa langsung saja datang ke sini,” ajaknya.

Dalam acara buka puasa bersama dan santunan itu, Komunitas BJS mengundang puluhan anak yatim dan duafa dari wilayah Link. Kenari, Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Taktakan, Kota Serang.

BACA JUGA : TKW Arab Asal Serang Banten Minta Pulang sama Bupati Serang, Ini Ucapan Lengkapnya 

Sambil menunggu waktu berbuka, anak-anak yatim dan dhuafa juga dihibur oleh relawan Komunitas Banten Ceria dengan menampilkan dongeng bersama Kak Susi Nawasena, penampilan Tim Of Pantomim Serang atau TOPS dan penampilan Ball Freestyle oleh Kak Ade.

Untuk santunan, Komunitas BJS berkolaborasi dengan Sinergi Senyum Sahabat atau S3 Pandeglang. (*)

 

Pos terkait