Beda Niat Puasa Arafah, Begini Jika Dilakukan Malam dan Siang Hari

Puasa Arafah
Niat puasa Arafah yang dilakukan pada 9 Dzulhijjah.Pixabay/mohamed_Hassan)

BANTENRAYA.CO.ID – Salah satu amalan sunah dalam islam yang dianjurkan yakni puasa Arafah.

Puasa Arafah ini dilakukan pada 9 Dzulhijjah atau satu hari menjelang Idul Adha.

Ibadah sunah puasa Arafah ini sangat dianjurkan terutama bagi kaum muslim yang tidak menjalani ibadah haji.

Bacaan Lainnya

Disebut puasa Arafah sendiri karena saat dilaksanakan para jamaah haji tengah melaksanakan wuquf di Arafah.

Sunah puasa Arafah paling baik dilakukan karena memiliki keutamaan bisa menghapus dosa dua tahun yang sudah lalu.

Bahkan, dalam hadist diriwayatkan juga bisa mengapus dosa dua tahun yang akan datang.

BACA JUGA: Jemaah Haji Diingatkan Tidak Selfie Berlebihan di Masjidil Haram

Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Rabu 21 Juni 2023, berikut riwayat hadist kenapa umat muslim sangat dianjurkan melaksankan puasa Arafah.

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Dalam hal niat sendiri, pusa Arafah dianjurkan dilakukan dalam malam hari sebagaimana juga niat puasa Ramadhan.

Namun, jika terlambat atau bangun kesiangan dan lupa niat, maka bisa dilakukan saat siang hari.

Tapi baik malam hari dan siang hari memiliki pelafalan yang berbeda, sebagaimana diriwayatkan oleh banyak ulama salafi.

BACA JUGA: Berikut Alur Pergerakan Jemaah Haji Menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Berbasis Kloter

Berikut ini lafal niat puasa Arafah saat malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Sementara, jika orang musmil menyusul niatnya pada siang hari karena ingin juga melakukan sunah puasa, maka berbeda.

Berikut ini lafal niat puasa sunnah Arafah di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam.

BACA JUGA: Kerajaan Arab Saudi Perbolehkan Jemaah Haji Indonesia Istirahat di Kota Madinah

Alasa kenapa bisa dilakukan saat siang hari, karena arafah merupakan puasa sunah, sehingga sejauh belum ada makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh maka diperbolehkan untuk puasa.

Sebagaimana keuatamaan pusa Arafah bisa menghapus dosa para ulama sebenarnya masih berselisih pendapat.

Sebagian ulama menafsirkan yang dihapus tersebut ruang lingkupnya hanya dosa kecil yang dilakukan umat muslim, terkecuali dosa besar tidak bisa diampuni jika tidak bertaubat.

Namun, beberapa lainnya bicara jika dosa besar juga bisa diampuni karena hadist tersebut bersifat umum.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)

Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500).

Setelah kita mengetahui hal ini, tinggal yang penting prakteknya. Juga jika risalah sederhana ini bisa disampaikan pada keluarga dan saudara kita yang lain, itu lebih baik. Biar kita dapat pahala, juga dapat pahala karena telah mengajak orang lain berbuat baik.

“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah (harta amat berharga di masa silam, pen).” (Muttafaqun ‘alaih).

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim). ***

Pos terkait