Belum Bersertifikat, Kedelai Migo-2 Bakal Dikembangkan

3 KEDELAII
SENTRA KEDELAI : Bupati Serang Rt Tatu Chasanah menyimak penjelasan Ali Zum Mashar terkait pengembangan kedelai varietas migo-2, Rabu (2/11).

SERANG, BANTEN RAYA – Pemerintah Kabupaten Serang akan mengembangkan kedelai varietas mikroba google (migo-2) di lahan seluas 500 hekter yang tersebar dibeberapa kecamatan. Namun benih kedelai varietas migo-2 sendiri saat ini masih proses pengujian dan belum keluar sertifikatnya.

Bupati Serang Rt Tatu Chasanah mengatakan, Pemkab Serang ditugaskan dan diberi mandat oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar Kabupaten Serang dijadikan sentra benih kedelai. “Kita akan coba tahun depan di 500 hektare,” ujar Tatu di Umah Buah Edutaiment, Curug, Kota Serang, Rabu (2/11).

Untuk benih kedelai akan disiapkan oleh Ali Zum Mashar sebagai penemu benih kedelai varietas migo-2 dan para petani telah diberikan pelatihan. “Pak Prof Ali sudah menyampaikan biaya per hektarenya secara detail. Supaya petaninya tidak berat ada stimulan dari pemda, kita kerja sama juga dengan provinsi,” katanya.

Bacaan Lainnya

Ali Zum Mashar mengungkapkan, pihaknya telah melatih 50 orang petani sebagai pionir yang akan menggerakkan petani-petani yang lain untuk mensukseskan Kabupaten Serang sebagai pusat pembenihan kedelai nasional produktivitas tinggi khususunya varietas migo-2.

“Kelebihan varietas migo-2 ini membuat tanah suburnya berekalnjutan dan mampu membuat produktivitas yang maksimal baik pada tanamanam maupun tanah. Kedelai varietas migo-2 ini ternyata lebih berkualitas daripada kedelai impor, baik ukuran biji lebih besar, kandungan gizi dan proteinnya lebih tinggi,” ujarnya.

Ketua Karang Taruna Provinsi Banten Andika Hazrumy mengaku akan mendorong para pengurus karang taruna di desa-desa untuk berperan aktif mengembangkan kedelai migo-2. “Saya memotivasi pemuda agar bangga menjadi petani. Sekarang sudah banyak pemuda bergerak di pertanian dan budidaya ikan,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana memastikan, lahan seluas 500 hektare untuk mengembangan kedelai produktivitas tinggi sudah siap. “Lahan sudah tersedia dan petaninya sudah ada. Beni sedang dalam proses pengujian oleh Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih (BPSB) untuk dilepas di pasar lokal, nunggu sertifikatnya keluar,” katanya. (tanjung/fikri)

Pos terkait