BANTENRAYA.CO.ID – Hari Tasyrik adalah sebutan untuk tiga hari setelah hari raya Idul Adha. Pada hari-hari tersebut ada larangan puasa dan lainnya.
Idul Adha sendiri jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Hari Tasyrik berjumlah tiga hari, dimulai pada tanggal 11 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Dengan begitu hari Tasyrik tahun ini jatuh pada tanggal 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2023 sesuai dengan hasil sidang isbat Kemenag tentang penetapan awal Dzulhijjah yang jatuh pada 20 Juni 2023.
Namun, untuk penetapan Muhammadiyah lebih maju sehari yang berarti jatuh pada 29 dan 30 Juni serta 1 Juli 2023.
BACA JUGA: Upah Jagal Hewan Kurban Dalam Bentuk Ini Ternyata Diharamkan Ulama, Simak Penjelasannya Disini
Hari Tasyrik memiliki makna penting bagi umat Muslim yang merayakan Idul Adha. Pada hari-hari tersebut, umat Muslim yang telah melaksanakan ibadah haji di Mekah akan menjalankan beberapa ritual, termasuk melempar jumrah.
Melempar jumrah dilakukan dengan melempar tujuh kerikil ke tiga tiang yang melambangkan setan yang mencoba menggoda Nabi Ibrahim.
Selain itu, pada Hari Tasyrik juga terdapat larangan dan anjuran tertentu. Salah satu larangan adalah bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah haji, mereka tidak diperbolehkan mencukur atau memotong rambut selama tiga hari tersebut.
Pada tiga hari tersebut juga seluruh umat muslim dilarang untuk berpuasa dikarenakan pada hari-hari tersebut merupakan waktu menyembelih hewan kurban.
BACA JUGA: DIJAMIN BENAR! 9 Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Tetap Awet Untuk Disimpan
Larangan berpuasa itu berlaku untuk semua jenis puasa termasuk puasa sunnah seperti Senin-Kamis atau puasa qadha (Ganti).
Hal itu telah dijelaskan dalam hadis riwayat Al Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ. رواه البخاري ومسلم
“Nabi SAW melarang berpuasa pada hari raya fitri dan qurban Idul Adha.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Selain itu, pada hari Tasyrik dianjurkan untuk memperbanyak zikir yang tertuang dalam hadis berikut:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ
Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari dzikir,'” (HR Muslim).
Selain memperbanyak dzikir, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh seperti sholat sunnah, membaca takbir, tahmid, tahlil dan tasbih.***