Berbeda Dengan Muhammadiyah, Ini Prediksi Lebaran Menurut BMKG

FotoJet93
Ilustrasi untuk Hari Raya Idul Fitri 2023 tanggal berapa (freepik)

BANTENRAYA.CO.ID – Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran atau hari raya Idul Fitri, jatuh pada hari Jumat 21 April 2023. Namun berbeda dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Jika Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran, BMKG masih memperkirakan hilal 1 Syawal 1444 Hijriah belum terlihat saat pelaksanaan rukyatul hilal.

Pemerintah akan melaksanakan penetapan awal Syawal, atau Lebaran pada Kamis 20 April 2023 mendatang.

Bacaan Lainnya

Dalam keterangan resmi BMKG, pemerintah baru akan memutuskan Lebaran 2023 diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023.

Baca juga : Refereni Hotel Bintang 5 di Kota Batu Jawa Timur saat Libur Lebaran 2023

Sebab, pada pelaksanaan rukyatul hilal, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.33.53 WIT di Merauke, Papua.

Sedangkan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.45.55 WIB di Sabang, Aceh.

“Ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara antara 0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Aceh,” tulis BMKG dikutip Bantenraya.co.id pada Minggu 16 April 2023.

Baca juga : 11 Link Download Desain Amplop Lebaran 2023, dari Full Colour dengan Gambar yang Imut

Berdasarkan hal tersebut, BMKG memprakirakan pemerintah baru akan memutuskan Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Dengan begitu ada perbedaan satu hari dengan 1 Syawal yang ditetapkan Muhammadiyah.

Meski begitu, BMKG meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi, dari pemerintah terkait penetapan Hari Raya Idul fitri atau 1 Syawal 1444 Hijriah.

Baca juga : Hati-hati! Jelang Mudik Lebaran Idul Fitri 2023, Kendaraan Ini Dilarang Melintas Saat Mudik Berlangsung

Begitu juga dengan prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang memperkirakan akan ada perbedaan Lebaran di tahun 2023 ini.

Menurut Peneliti Astronomi dan Astrofisika dari BRIN Thomas Djamaludin mengatakan waktu Lebaran tahun ini berpotensi berbeda di Indonesia.

Adapun penyebab perbedaan, karena ada perbedaan dalam menetapkan kriteria awal bulan Hijriah.

Pada Maghrib, 20 April 2023 ada potensi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS di Indonesia.

Yakni tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Namun, posisi bulan tersebut sudah masuk kriteria wujudul hilal.***

Pos terkait