Berikut Alur Pergerakan Jemaah Haji Menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Berbasis Kloter

Badal Haji
Ilustrasi ibadah Haji: Hukum badal haji orang dengan gangguan jiwa alias gila. (Pixabay/Konevi)

BANTENRAYA.CO.ID – Menjelang puncak haji, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), pada 8 Zulhijah 1444 Hijriah.

Berikut jadwal pergerakan jemaah haji Indonesia saat puncak haji. Pergerakan akan dimulai dari pukul 07.00 waktu Arab Saudi hingga selesai.

Berdasarkan informasi dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Arab Saudi, jadwal pemberangkatan ke Arafah berbasis kloter.

BACA JUGA : Saat Puncak Haji, Jemaah Haji Lansia Jangan Khawatir, 200 Kursi Roda Disiapkan

“Jadwal keberangkatan ke Arafah disusun berbasis kloter,” kata Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid di Makkah, dikutip Bantenraya.co.id dari kemenag.go.id, Selasa 20 Juni 2023.

Subhan mengatakan, PPIH sedang mempersiapkan beragam layanan selama puncak haji, Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina), salah satunya terkait jadwal pergerakan jemaah haji Indonesia.

“Jadwal ini segera kita sosialisasikan agar setiap kloter memahami jadwal pergerakannya, sehingga proses persiapan masing-masing kloter bisa disesuaikan sesuai jam keberangkatan,” ujarnya.

BACA JUGA : Wafat Saat di Makkah, Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Ditransfer ke Rekening Jemaah Haji

Subhan berharap, jemaah di setiap kloter dapat secara disiplin mematuhi jadwal keberangkatannya. Persiapan di hotel bisa dilakukan satu jam sebelum keberangkatan.

“Kloter yang jadwal keberangkatannya jam 11.00 siang misalnya, tidak perlu bersiap sejak jam 07.00 pagi. Apalagi sampai ikut memadati area lobi hotel dan sudah mengenakan kain ihram,” ujarnya.

Agar tidak menumpuk di lobi hotel, katanya, jemaah agar mematuhi jadwal keberangkatannya. Mandi dan persiapan mengenakan kain ihram bisa dilakukan pada rentang satu atau satu setengah jam sebelum keberangkatan. Sebelum itu, jemaah bisa memanfaatkan waktunya untuk istirahat.

BACA JUGA : Kerajaan Arab Saudi Perbolehkan Jemaah Haji Indonesia Istirahat di Kota Madinah

“Jemaah juga agar tidak turun dan menunggu di lobi hotel, kecuali menjelang jam keberangkatannya. Sehingga pergerakan lebih tertib dan tidak ada penumpukkan di lobi hotel,” ujarnya.

Ditambahkan Subhan, pihak Naqabah (Organda Saudi) menyiapkan 21 armada bus untuk setiap maktab dalam proses pergerakan jemaah dari hotel di Makkah ke Arafah.

Moda transportasi ini diperkirakan akan berputar sebanyak tiga kali untuk membawa jemaah haji Indonesia di setiap maktab. Ada 70 maktab yang menaungi jemaah haji Indonesia. Setiap maktab jumlahnya sekitar 2.900 jemaah.

BACA JUGA : Pengantar Jemaah Haji Kena Copet, Handphone hingga Uang Tunai Raib Digondol Maling

“Proses pergerakan jemaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah diharapkan selesai sebelum 24.00 WAS agar jemaah bisa segera beristirahat untuk mengikuti prosesi wukuf pada 9 Zulhijah 1444 H,” terangnya.

Jemaah haji Indonesia, lanjut Subhan, selanjutnya akan diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah pada 9 Zulhijah. Pergerakan rencananya dimulai pada pukul 19.00 WAS dan diharapkan selesai pukul 01.00 WAS pada 10 Zulhijah 1444 H dini hari.

“Ada 7 sampai 9 bus yang disiapkan per maktab dalam proses pergerakan ini. Armada dikurangi karena jarak Arafah ke Muzdalifah lebih dekat dan untuk menghindari kemacetan.

BACA JUGA : Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Menjaga Kesehatan, Simak Tips Menjaga Kesehatan

“Setiap bus akan berputar sebanyak tujuh kali untuk menjemput jemaah di Arafah dan mengantarkannya ke Muzdalifah,” katanya.

Dijelaskannya, pada 9 Zulhijah 1444 H, sekitar pukul 23.00 WAS, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan menuju Mina.

Pada rute ini, setiap maktab menyiapkan 5 armada bus yang akan berputar masing-masing sebanyak delapan kali

“PPIH akan berusaha maksimal agar seluruh jemaah sudah meninggalkan Muzdalifah sebelum cuaca panas,” jelas Subhan.

BACA JUGA : 40 Orang Jemaah Haji Meninggal Dunia di Tanah Suci, Cek Nama Jemaah di Sini

“Di Mina, jemaah akan tinggal selama beberapa hari untuk kemudian diberangkatkan kembali ke hotel mereka di Makkah,” tandasnya.

Berikut rencana alur pergerakan jemaah haji Indonesia pada fase Armina :

1. Pemberangkatan Jemaah dari Hotel di Makkah ke Arafa.

– Tanggal : 8 Zulhijah 1444 Hijriah.

– Waktu : 07.00-24.00 WAS.

– Armada : 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan).

– Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat).

2. Pemberangkatan Jemaah dari Arafah ke Muzdalifa.

– Tanggal : 9 Zulhijah 1444 Hijriah.

– Waktu : 19.00-01.00 WAS.

– Armada : 7-9 bus per maktab (setiap bus melakukan tujuh kali penjemputan).

– Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat).

3. Pemberangkatan Jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

– Tanggal : 9-10 Zulhijah 1444 Hijriah.

– Waktu : 23.40-09.00 WAS.

– Armada : 5 bus per maktab (setiap bus melakukan delapan kali penjemputan).

– Kapasitas bus : 50-60 jemaah.

4. Pemberangkatan Jemaah dari Mina ke Hotel Jemaah di Makkah.

A. Nafar Awal.

– Tanggal : 12 Zulhijah 1444 Hijriah.

– Waktu : 07.00 (setelah subuh)-18.00 WAS.

– Armada : 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan).

– Kapasitas bus: 47 tempat duduk.

B. Nafar Tsani.

– Tanggal : 13 Zulhijah 1444 Hijriah.

– Waktu : 07.00 (setelah subuh)-19.00 WAS.

– Armada : 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan).

– Kapasitas bus : 47 tempat duduk. ***

Pos terkait