BANTENRAYA.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak menghimbau masyarakat agar waspada perubahan iklim.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, pada tahun 2023 ini cuaca mengalami anomali atau keanehan sehingga masyarakat harus waspada karena cuaca tersebut berpotensi sebabkan bencana.
“Sesuai arahan presiden Jokowi pada tahun ini semua orang harus bersiap siaga untuk menghadapi cuaca tak menentu hal itu berpotensi menimbulkan bencana,” katanya kepada Bantenraya.com, Senin 6 Maret 2023.
Ia mengungkapkan, perubahan iklim dapat dilihat dari tidak menentunya cuaca yang terkadang hujan kemudian panas.
“Kalau bulan ini disebut perubahan cuaca bukan soalnya masih berstatus musim hujan. Cuman kan sekarang cuaca kadang panas, kadang juga hujan itulah yang disebut perubahan iklim,” ungkapnya.
Febby menuturkan, akibat perubahan iklim tahun 2023 wilayah Indonesia kerap kali di terjang bencana alam termasuk Kabupaten Lebak.
“Tau sendiri sekarang banyak terjadi bencana. Jadi saya harap masyarakat Lebak tetap waspada sekalipun di wilayahnya belum pernah terjadi bencana,” tuturnya.
Selain itu, perairan di Lebak Selatan mengalami gelombang tinggi hingga 4 meter tidak berpotensi tsunami.
“Tak menentunya cuaca di Lebak mengakibatkan gelombang di perairan Lebak Selatan tinggi. Pas pekan lalu kami menerima laporan bahwa gelombang hanya 3 meter tapi sekarang meningkat,” paparnya.
Febby menambahkan, mengingat daerah Lebak Selatan adalah daerah yang rawan Kaka laut maka dirinya menyarankan agar para nelayan tidak melaut terlebih dahulu.
“Dapat kita ketahui bahwa wilayah Wanasalam serta Bayah sering terjadi laka laut jadi tolong untuk para nelayan agar tidak melaut karena gelombang tinggi akan terjadi selama 2 hari atau 3 hari lamanya,” tambahnya.
Sementara itu, warga Rangkasbitung Nurandi mengungkapkan, cuaca tak menentu memang terjadi di Lebak.
“Ya memang cuaca sekarang aneh biasanya tidak seperti ini, sekarang bercampur kadang panas, terkadang hujan,” singkatnya.*
