Bantenraya.co.id– Sejumlah masyarakat mengeluhkan buruknya pelayanan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang yang berlokasi di Jalan Kolonel Tb Suwandi Kota Serang.
Masyarakat menilai, sistem kerja manajemen BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang carut marut, sehingga tak mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Buruknya pelayanan sudah bisa dilihat dari kacaunya sistem pengaturan antrean untuk mengurus berbagai keperluan,
seperti klaim program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Jaminan Kematian (JKM) hingga update data terbaru data para peserta.
Jemaah Haji Kota Serang Berusia Nyaris 1 Abad
Salah seorang warga Kota Serang mengatakan, sudah tiga hari dia datang dan pergi dari rumahnya ke kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang, untuk mengurus dokumen perbaikan data dirinya.
Namun baru pada hari ketiga, dia bisa mendapatkan nomor antren dari satpam.
“Tiap ke sini antrean habis, padahal datang jam 7 pas gerbang baru dibuka,” ujar sumber ini, Kamis (30 Mei 2024).
Bahkan, dia pernah menunggu sejak pukul 07.00 sampai sore hari ketika kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang tutup, namun juga tidak mendapatkan giliran antrean.
Syafrudin Mengambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Walikota Serang di DPC PKB Kota Serang
Dia mengatakan, pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang tidak menyediakan nomor antrean seperti layaknya bank.
Padahal bila itu dilakukan, masyarakat bisa dapat kejelasan ketika mereka kehabisan nomor antrean, maka akan pulang terlebih dahulu bukan malah menunggu lama.
Menurutnya, sistem yang diberlakukan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang, satpam akan mendata mereka yang duduk di tempat duduk yang disediakan.
Karena itu, ketika gerbang dibuka, masyarakat akan berlari dan berebut agar menduduki kursi supaya bisa mendapat giliran didata dan mendapatkan nomor antren.
Sawah Teremdam Banjir di Margaluyu Kasemen Kota Serang
“Kemaren pernah ada bapak-bapak sama ibu-ibu ribut gara-gara rebutan tempat duduk.
Si ibu-ibu sampe duduk di paha si bapak-bapak supaya bisa kedata,” katanya.
Narasumber lain dari Kabupaten Lebak mengaku datang pukul 02.00 agar bisa mendapatkan antrean.
Bahkan untuk menunggu sampai pukul 07.00 dia rela tidur di dalam mobil meski dirinya adalah seorang perempuan.
Sampah Libur Lebaran di Kota Serang Naik 10 Persen
Dia mengatakan, pelayanan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang sangat buruk.
Dia membandingkan bagaimana pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lebak.
Di Lebak, masyarakat yang datang akan mendapatkan nomor antrean sehingga mendapatkan kejelasan berapa lama menunggu.
Sedangkan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang, semua tidak tahu kapan mereka akan mendapatkan giliran untuk bisa mengurus dokumen.
ASN Serbu Stand Gerakan Pangan Murah di Puspemkot Serang
“Seharusnya di sini ada juga nomor antrean. Jadi yang datang duluan bisa dapat antrean dulu.
Tapi kalau di sini yang nginep segala macem bisa dapat antrean terakhir, sedangkan yang baru datang malah dapat antrean pertama karena gesit lari pas gerbang dibuka,” katanya.
Sumber ini pun menceritakan beberapa hari sebelumnya, ada seorang lelaki yang mengaku dari Baduy, Lebak,
datang ke BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang. Dia bahkan sampai tujuh hari bolak-balik, tetapi tetap tidak mendapatkan nomor antrean.
Sampah Numpuk di Tebing Sungai Cibanten Kota Serang
“Kasihan kan orang jauh-jauh ke sini kalau enggak dapet antrean. Apalagi kan pasti butuh uang buat bensin, makan, selama nunggu,” katanya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang Achmad Fatoni saat dikonfirmasi mengatakan,
saat ini layanan di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang hanya mampu melayani hingga 100 orang dalam satu hari.
Namun saat ini, jumlah masyarakat yang datang melebihi kapasitas pelayanan.
Jalan Komplek Untirta Kota Serang Terendam Banjir
“Kami berikan semua layanan kepada peserta. Namun setiap hari melebihi jumlah beban harian kita,
sehingga terjadi penumpukan antrean,” kata Achmad saat dikonfirmasi Banten Raya melalui sambungan telepon seluler.
Selain itu, pihaknya juga membatasi layanan untuk program JHT dan JKP, sebab sudah pada periode akhir bulan sehingga Chief Strategy Officer (CSO) yang melakukan pelayanan juga terbatas.
Ia juga menjelaskan bahwa seluruh peserta yang ingin melakukan klaim JHT di bawah Rp10 juta agar melakukan
Jalan Raya Jakarta-Kota Serang Macet Lantaran Ada Pembongkaran THM
klaim menggunakan aplikasi JMO, sedangkan saldo di atas Rp10 juta agar melakukan klaim menggunakan Lapak Asik.
“Ini kan sudah akhir Mei 2024, dua CSO kami jadi per hari ini dapat melayani 80 orang yang datang.
Setelah itu Tim Bidang Pelayanan akan memproses yang ingin mengajukan klaim online dan juga JHT dengan Lapak Asik, Klaim JKP, serta Siapkerja,” terang Achmad.
Guna mengatasi antrean yang membludak tersebut, pihaknya melakukan pola adaptif dan fleksibel supaya tidak terjadinya penumpukan antrean.
Praja Properti Tawaran Investasi Kavling Tanpa Riba dan Bebas Denda
“Adapun untuk pengecekan prioritas dilakukan antar waktu.
Sedangkan yang lainnya, kita persilahkan sebanyak 50 orang masuk ke ruang pelayanan, sisanya menunggu di ruang transit.
Peserta prioritas seperti yang sepuh dan hamil kami dahulukan masuk ruang pelayanan jam 07.15,
sedangkan peserta non prioritas masuk ke ruang pelayanan jam 07.30,” tutur Achmad.
Sampah Numpuk di Bawah Jembatan Jalan Banten Lama Kasemen
Bagi masyarakat yang hanya mengantar peserta untuk melakukan klaim, dipersilakan menunggu di ruang transit,
atau di ruang pelayanan, karena keterbatasan tempat duduk supaya pelayanan bebas calo.
“Untuk itu, kami berharap pola yang kami lakukan ini dapat dipahami oleh seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengakses kantor pelayanan lainnya yang berada di Cikande, Cilegon, Pandeglang dan Rangkasbitung.
“Kami juga mengingatkan agar para peserta tidak hanya fokus ke Kantor BPJS Cabang Serang saja, karena kita juga punya cabang lain,” tegas Achmad. (tohir/raden)