BRUTAL! Polisi Menembaki Massa Aksi di Desa Bangkal Saat Menuntut Haknya Kepada PT HMBP, Satu Warga Tewas Terkena Peluru Tajam

Satu warga Desa Bangkal tewas terkena peluru tajam polisi
Tangkapan layar video, memperlihatkan beberapa warga sedang mengevakuasi korban yang terkena tembakan dari aparat kepolisian. (Instagram/@bangsamahardika)

BANTENRAYA.CO.ID – Satu orang tewas dan satu orang lainnya luka berat saat bentrok antara warga dan polisi pecah di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Korban yang tewas diduga terkena tembakan saat warga kembali menuntut PT HMBP I untuk segera menyediakan kebun plasma.

Berdasarkan video yang beredar, diduga korban tewas karena terkena peluru tajam yang menembus sampai ke dadanya.

Bacaan Lainnya

Korban yang tewas bernama Gijik (35), sedangkan korban luka adalah Taufikurahman (23).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @kolektifa, perekam memperlihatkan para aparat kepolisian sedang berbaris dan bersiap untuk menembak massa aksi.

“Tembakkan orangnya tembak orangnya, maju…Ayo maju kita kepung mereka, tameng lagi tameng lagi,” teriak salah satu aparat polisi yang menginstruksikan pasukannya untuk menembak.

Setelah itu terdengar dengan jelas beberapa kali suara tembakkan yang diarahkan kepada massa aksi yang tak lain adalah warga Desa Bangkal.

Dalam unggahan video yang lainnya, terdengar dengan jelas instruksi dari pihak kepolisian untuk menembakkan gas air mata kepada massa aksi.

“Gas air mata persiapan, lima gas air mata persiapan, bidik kepalanya bidik,” teriak salah satu pihak polisi dengan lantang menggunakan pengeras suara.

Pada slide selanjutnya, terlihat di dalam video beberapa warga sedang mengevakuasi korban yang terkena tembakan dari aparat kepolisian.

“tarik mas tarik ini, ayo ayo bantu,” teriak warga saat mengevakuasi korban.

Saat sedang mengevakuasi pun masih terdengar jelas suara tembakan dari aparat kepolisian yang membuat suasana semakin mencekam.

“Sesemangat itukah aparatur negara yang nyaris tidak pernah berpihak kepada kepentingan rakyat untuk terobsesi membunuh rakyatnya? Demi melindungi majikannya,” tulis akun @kolektifa

Selain itu, pada unggahan video di akun Instagram @agra.pusat, juga memperlihatkan situasi yang ada di lapangan.

Dan juga terdengar dengan jelas pihak polisi menginstruksikan persiapan (senjata) AK untuk ditembakkan ke arah warga.

“AK persiapan, ayo kita bermain, rekan-rekan sudah gak bisa diperingatkan lagi,” teriak salah satu pihak polisi menggunakan pengeras suara.

“Gas air mata, tembakkan para warga,” lanjutnya dengan tegas dan lantang menginstruksikan untuk menembaki warga.

Sontak saja, para aparat kepolisian langsung menembakkan gas air mata yang sangat banyak ke arah warga.

Dalam unggahannya, akun Instagram @agra.pusat juga menuliskan bahwa ia mengecam tindakan brutal dari aparat kepolisian.

“ALERTA ALERTA ALERTA! mengutuk dan mengecam tindakan brutal aparat kepolisian terhadap rakyat Bangkal Kecamatan Seruan Raya,” tulis akun tersebut dalam caption Instagramnya.

Penyebab Pecah Bentrok Warga dengan Polisi

Berdasarkan informasi yang beredar, pecahnya bentrok tersebut diduga akibat tuntutan warga yang tidak dipenuhi oleh perusahaan, yang mengakibatkan masyarakat memblokade jalan.

Aksi dilakukan dengan menutup akses masuk Estate 2 PT HMBP1.

Masyarakat Desa Bangkal menuntut haknya yaitu 20 persen plasma sesuai janji dari PT Hamparan Masawit anggota Best Agro.

Perlu diketahui juga, aksi warga Desa Bangkal dilakukan sejak tanggal 16 September 2023 sampai 7 Oktober 2023.

Aksi warga dilakukan dengan menutup akses jalan masuk perusahaan PT HMBP.

Karena tuntutan warga tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan, maka hari ini rencananya warga melakukan kegiatan blokade lahan area yang selama ini dituntut untuk diberikan kepada masyarakat (berada di luar HGU PT.HMBP).

Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi areal perusahaan tanpa dasar dan pemicu yang jelas, melakukan tindakan agresif kepada warga yang berada di lokasi.

Dengan menembakkan gas air mata dan menembak menggunakan peluru tajam.***

Pos terkait