Bus Trans Banten akan Diganti

Bus Trans Banten akan Diganti
MULAI BEROPERASI: Bus Trans Banten saat melintasi area KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (8 Oktober 2025).

BANTENRAYA.CO.ID – Layanan bus Trans Banten rute Terminal Pakupatan-Untirta Sindangsari yang baru diluncurkan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat selama minggu pertama operasionalnya.

Saking banyaknya bahkan ada penumpang yang sampai tidak terangkut. Untuk memaksimalkan pelayanan, Damri akan mengganti unit bus dengan yang lebih besar.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo mengatakan dia telah mengusulkan agar ada pergantian bus Trans Banten dengan yang lebih besar.

Bacaan Lainnya

Jika sebelumnya bus yang digunakan memiliki kursi 37 seat, nanti akan digunakan bus dengan 28 tempat duduk namun bisa untuk yang berdiri mencapai 40 orang.

BACA JUGA : Pemkab Lebak Ancam Gugat Pemkab Serang

“Kalau bus sebelumnya kan yang berdiri juga sedikit,” kata Tri, Minggu (12 Oktober 2025).

Bus ini mirip dengan bus yang digunakan Trans Jakarta di mana banyak penumpang yang berdiri sehingga daya angkut bus Trans Banten bisa lebih banyak.

Sementara untuk waktu berdiri pun dinilai tidak akan terlalu lama karena hanya memakan waktu kurang lebih 45 menit.

General Manager Damri Serang, Maman Suparman, mengatakan, dia sudah mengusulkan kepada manajemen Damri agar bus diganti dengan yang lebih besar.

BACA JUGA : Mahasiswa Sebut Satu Pulau Hilang Akibat Reklamasi

Dia memperkirakan bus sudah akan bisa datang pada pekan depan. Dia optimis rute ini akan stabil karena ada lima kampus yang dilintasi koridor ini.

“Alhamdulillah hasil evaluasi kami berjalan lancar. Ini di luar dugaan, bisa seramai ini,” ujar Maman.

Meskipun secara umum berjalan sukses, Maman mengakui bahwa pihaknya mencatat beberapa kendala operasional, terutama terkait kapasitas penumpang.

Menurut data internal Damri, bus berkapasitas 37 kursi tersebut secara rata-rata mengangkut 27 penumpang per perjalanan. Namun, pada waktu-waktu tertentu—seperti jam pulang kerja atau sore hari—jumlah penumpang melonjak drastis.

BACA JUGA : Jalannya Lambat, KP3B ke Pakupatan Habiskan Waktu 40 Menit

“Bisa mencapai 60 sampai 70 orang per trip. Bahkan kemarin sore ada penumpang yang tidak terangkut,” jelas Maman.

Sebagai proyek perdana, Trans Banten memang masih dalam tahap penyesuaian, termasuk dalam hal jadwal dan waktu tempuh.

Maman menekankan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga ketepatan waktu, terutama di titik akhir pemberangkatan dari kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Sindangsari menuju Terminal Pakupatan.

“Dari Untirta kita komitmen di terminal Pakupatan pas jamnya karena itu titik akhir.

BACA JUGA : Bank bjb dan PWRI Luncurkan Kartu ATM Co-Branding untuk Pensiunan Indonesia

Kalau terlalu cepat, istirahatnya kelamaan. Kita hitung supaya seperempat jam maksimal istirahatnya, jadi jangan terlalu lama nunggu,” ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa operasional bus bisa dipercepat jika diperlukan.

Namun saat ini kecepatan memang diatur agar waktu menunggu di titik keberangkatan tidak terlalu lama.

Pihaknya menargetkan setiap jam bus akan berangkat dari terminal keberangkatan di Pakupatan maupun di Sindangsari.

BACA JUGA : Sampah Liar di Kota Serang Dibakar Akibat Tak Diangkut

“Sebenarnya bus itu bisa kita bikin cepat jalannya. Tapi namanya proyek awal, maka masih penyesuaian,” ujarnya.

Sejak diluncurkan awal Oktober 2025, layanan Trans Banten mendapat respon positif, terutama dari mahasiswa dan pekerja yang mencari moda transportasi terjangkau.

Damri menyadari bahwa keberhasilan jangka panjang Trans Banten tidak hanya ditentukan oleh jumlah penumpang, tetapi juga oleh konsistensi pelayanan.

Oleh karena itu, evaluasi akan terus dilakukan secara berkala, termasuk pertimbangan penambahan armada serta peningkatan kenyamanan. (Tohir)

Pos terkait