SERANG, BANTEN RAYA – Dana alokasi khusus (DAK) untuk Kabupaten Serang dari pemerintah pusat pada tahun 2023 dipastikan turun sebesar Rp11 miliar. Kabupaten Serang hanya akan mendapatkan DAK sebesar Rp26 miliar yang dialokasikan untuk sanitasi, air minum atau air bersih, dan irigasi.
Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Krisno Yuwono mengatakan, bantuan DAK tahun 2023 tidak ada lagi untuk bidang jalan karena karena secara kemantapan jalan di Kabupaten Serang sudah diangka 96 persen dan termasuk sudah sangat tinggi.
“Tahun 2022 ini alokasi untuk bidang jalan Rp11 miliar. Untuk tahun depan DAK di bidang infrastruktur ada di bidang irigasi Rp5,5 miliar, air minum Rp14 miliar, dan sanitasi Rp6,7 miliar. Total DAKnya Rp26 miliar,” ujar Krisno usai acara Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-77 di hotel Mambruk Anyer, Rabu (7/12).
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-77 sebagai evaluasi program infrastruktur yang dilasakanakan setiap tahun. “Pelakasanaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Serang sudah ada yang tercapai dan ada yang masih perlu ditingkatkan,” katanya.
Program infrastruktur yang perlu ditingkatkan lagi di antaranya pembangunan sanitasi, irigasi, suplai air bersih termasuk perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu). “Cakupan pelayanan air besih kita relatif masih rendah, walaupun ada hasil survei sudah 78 persen tapi saya belum yakin,” tuturnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang Yadi Priayadi Rochdian berharap ke depan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Serang bisa lebih meningkat lagi walaupun saat ini sedang terjadi defisit anggaran.
“Kami sudah sampaikan bagaimana caranya jalan yang ditingkatkan statusnya dari jalan desa menjadi jalan kabupaten terdaftar di KemenPUPR sehingga bisa mendapatkan bantuan DAK untuk bidang jalan seperti untuk kabupaten sebelumnya,” ujarnya. (tanjung/fikri)