Cerita Kelam Dibalik Berdirinya Mie GAGA, yang Katanya Lebih Enak dari Indomie, Mereka Kawan Lama?
Namun, masalah internal terkait keuangan muncul pada tahun 1993, dan Salim Group mengambil langkah untuk mengganti distributor bahan baku.
Saat itu, saham Djajadi Djaja di Indofood semakin mengecil hingga akhirnya ia merasa terhianati dan memilih untuk keluar.
Tidak tinggal diam, Djajadi Djaja mencoba melawan dan menggugat Indofood dan Salim Group di pengadilan, namun upayanya gagal meskipun sudah mencapai Mahkamah Agung.
Setelah perjalanan panjang ini, Djajadi Djaja memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bisnisnya dengan mendirikan pabrik mie instan baru yang kemudian menghasilkan Mie GAGA.
BACA JUGA: Muaythai Banten Dapat 2 Emas Dari Surabaya, Loloskan 13 Atlet ke PON Aceh dan Sumatera Utara
Mie GAGA, yang lahir dari perusahaan bernama PT Jakarana Tama sejak Mei 1993, kini telah menjadi produk yang dikenal luas di Indonesia.
Djajadi Djaja berhasil meraih peringkat keempat sebagai mie instan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia.
Kehadiran Mie GAGA, khususnya varian Mie GAGA Jalapeno, telah mendapatkan perhatian dan penggemar yang signifikan.
Kisah ini memberikan wawasan tentang kompleksitas dunia bisnis dan tantangan yang dapat dihadapi oleh individu dalam membangun merek dan menjalani perjalanan usaha.