BANTENRAYA.CO.ID – PT Chandra Asri Petrochemical memastikan akan melakukan investasi besar untuk mengembangkan unit usahanya agar tidak lagi mengalami kerugian Rp2,3 triliun seperti sebelumnya.
Namun, pertanyaannya jenis invetasi apa yang akan dikembangkan PT Chandra Asri nanti sampak kwartal akhir 2023.
Sebab, Chandra Asri ingin benar-benar fokus memperbaiki kinerja keuangan pada 2023 dan dapat untung.
Diketahui, PT Chandra Asri Pertochemical membubuhkan kerugian Rp2,3 triliun dalam keuangannya pada 2022.
Chandra Asri merugi Rp2,3 triliun ditengah lesunya permintaan produk petrokimia global akibat pandemi Covid 19 pada 2022 lalu.
Disisi lain Chandra Asri merugi Rp2,3 triliun tersebut juga dipicu adanya kenaikan suku bunga global, dan juga krisis perang Rusia dan Ukraina.
Dimana jumlah untuk penjualan produk Chandra Asri mengalami penurunan drastis sebesarb13,65 persen dari 2.211 kilo ton pada 2021 menjadi 1.909 kilo ton.
Hal itu diakibatkan karena lesunya pasar, dan dampak penguncian di Cina yang berkepanjangan karena Covid 19.
Disisi lain, ada juga kenaikan minyak mentah dunia yang akhirnya membuat produksi semakin mahal.
Pada 2023 PT Chandra Asri bakal terus memeperbaiki kinerja perusahaan.
Chandra Asri telah meneken kerjama dengan Indonesia Investment Authority untuk membangun pabrik chlor alkal.
BACA JUGA: UMKM Rumahan Dapat BBM Plas dari Chandra Asri, Ternyata Bisa Buat Usaha Untung Besar
Lewat kerjasama itu, akan ada pangunan pabrik yang memproduksi 400 ribu metrik ton per tahun caustic soda dan 500 ribu metrik ton per tahun ethylene dichloride atau EDC.
Director of HR & Corporate Affairs Chandra Asri Suryandi menyatakan, tidak hanya secara produksi internal tapi juga butuh mengembangkan eksternal atau ekspansi bisnis.
“Proyek diharapkan bisa menuntaskan Final Investment Decision (FID) pada tahun 2023,” katanya dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Rabu 17 April 2023.
“Kemudian memulai konstruksi pada kuartal I atau Kuartal II tahun depan. Kira-kira perlu tiga tahun, harapannya tahun 2026 sudah on stream,” jelasnya.
Proyek chlor-alkal sebagai bagian dari konfigurasi pengembangan industri hilir di dalam kompleks Chandra Asri Perkasa.
“Enam bulan ini dan paling lambat akhir tahun. Kami perlu hitung lagi,” jelasnya.
Pengembangan lainnya, jelas Suryandi, pihaknya sudah menyelesaikan pembelian dua anak perusahaan Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Tirta Industri atau KTI dan PT Krakatau Daya Listrik alias KDL.
“Chandra Asri dalam mengembangkan usaha tentu harus memikirkan ke depan,” jelasnya.
“Bagaimana kebutuhan air dan listrik, sangat dibutuhkan. Kapasitas yang dimiliki KTI bisa dikembangkan lagi, strategi pengembangan Chandra Asri ini sangat mendukung,” pungakasnya. ***