CILEGON, BANTEN RAYA – Kota Cilegon mendapat penghargaan silver winner kategori kabupaten/kota paling tinggi berkontribusi pada pendidikan tinggi berdasarkan laporan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV tahun 2022, Kamis (17/2).
Penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI) itu diterima Walikota Cilegon Helldy Agustian dari Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawabarat-Banten M Samsuri di Novotel Tangerang City.
Untuk diketahui, Kota Cilegon di era kepemimpinan walikota dan wakil walikota Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta memiliki program pendidikan beasiswa full sarjana.
Selain itu, Helldy juga gencar dalam pemerataan pendidikan dengan pembangunan sekolah menengah di Kota Cilegon.
Walikota Cilegon Helldy Agustian menerangkan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Cilegon. Selain membangun infratsruktur sekolah di tingkat dasar dan menengah, Pemkot Cilegon juga menggulirkan program beasiswa full sarjana.
“Dalam rangka mempersiapkan generasi emas, infrastruktur dan fasilitas kita bangun. Kami juga menyiapkan beasiswa untuk 5.000 orang selama 5 tahun atau setidak-tidaknya 1.000 orang pertahun. Setiap orangnya mendapatkan Rp 3 juta dikali 8 semester. Pada tahun 2021 ada 525 orang penerima beasiswa, tahun 2022 sebanyak 1.208 orang dan tahun 2023 kita targetkan 1.300 orang,” terangnya.
Selain itu, Helldy juga mengaku, pihaknya terus membangun kerjasama dengan 2 PTN dan sekitar 26 PTS yang ada di Kota Cilegon dan Provinsi Banten, sehingga tidak ada lagi alasan bagi generasi di Kota Cilegon untuk tidak melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
“Alhamdulillah, dengan sosialisasi dan program beasiswa itu angka partisipasinya naik. Kami akan berusaha keras untuk terus melakukan pembangunan, tidak hanya fisik tapi juga kualitas masyarakat Kota Cilegon,” kata Helldy seraya menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI atas penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawabarat-Banten M Samsuri mengatakan, pemberian penghargaan yang dirangkaikan dengan acara Rapat Koordinasi (Rakor) LLDIKTI Wilayah IV Jawabarat-Banten itu merupakan bentuk apresiasi terhadap kepala daerah yang telah memiliki kebijakan dan kontribusi besar terhadap pendidikan tinggi. Ada tiga kabupaten/kota di wilayah IV Jawabarat-Banten yang memiliki kontribusi paling tinggi, yakni Kota Cilegon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Purwakarta.
“Penghargaan ini kami berikan kepada kepala daerah yang memiliki kebijakan pendidikan. Kita pahami bahwa lembaga pendidikan, pemerintahan, dunia usaha dan industri perlu bersinergi. Sebab, kita memiliki orientasi terhadap pendidikan berkualitas, baru kemudian bicara kuantitas dan angka partisipasi,” kata Samsuri dalam sambutannya sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Kamis (17/2).
Samsuri menambahkan, pada acara Pemberian Penghargaan dan Rakor LLDIKTI Wilayah IV Jawabarat-Banten itu juga dilakukan penandatangan nota perjanjian kerjasama dengan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat-Banten. “Kami mengundang para kepala daerah di Jawa Barat-Banten. Karena itu, ada 16 kabupaten/kota yang melakukan penandatanganan nota kerjasama dengan LLDIKTI,” tambahnya.
Menurut Samsuri, di wilayah Jawa Barat dan Banten terdapat 445 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan 7 diantaranya memiliki akreditasi unggul, sementara untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ada 13 dengan 6 diantaranya berakreditasi unggul. “Pada kurikulum pendidikan, akan ada 3 semester belajar diluar kampus, yakni di pemerintahan, dunia usaha dan industri. Jika bersinergi, maka momentum ini bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Samsuri berharap agar para kepala daerah yang memiliki program pendidikan tinggi seperti beasiswa atau lainnya bisa melakukan koordinasi dengan LLDIKTI. “Kita akan sinkronkan dengan program yang ada di kementerian, sehingga bisa seimbang,” ucapnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadim Makarim mengatakan, butuh keberanian para pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan perubahan pada sistem tata kelola kampus kearah yang lebih baik dan berinovasi pada pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi.
“Yang paling penting adalah merubah mainset dengan pendidikan tinggi yang berkualitas. Kampus harus menjadi ruang yang merdeka untuk belajar, aman dan nyaman dan bebas dari kekerasan. Ini landasan untuk kampus berkualitas,” katanya. (*/marjuki)