BANTENRAYA.CO.ID – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Banten PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) mulai mendirikan Stasiun Pengisian Minyak Goreng atau SP Migor yang berada di tingkatan kecamatan.
Saat ini baru ada 3 SP Migor yang sudah resmi didirikan, yaitu yang berada di Kecamatan Serang, Kecamatan Pontang, dan Kecamatan Ciruas.
Kepala Divisi Produksi dan Pengembangan Usaha PT ABM Eko Noviyadi mengatakan, PT ABM mulai mendirikan SP Migor sebagai tempat distribusi minyak goreng, khususnya minyak goreng bersubsidi, agar minyak goreng selalu dalam kondisi tersedia di masyarakat.
Dia mengungkapkan, saat ini baru ada 3 SP Migor yang sudah didirikan namun khusus untuk bulan Juli ini dia menargetkan akan ada 7 SP Migor yang ada di Banten.
“Kita sekarang baru tiga (SP Migor-red), bulan ini insya allah di 7 titik kita tambah lagi,” ujar Eko.
Eko mengatakan, pihaknya memperkirakan kebutuhan minyak curah di masyarakat saat ini adalah sekitar 15 ton per minggu.
Karena itu PT ABM saat ini berkomunikasi dengan beberapa produsen minyak termasuk juga trader dan beberapa supplier minyak goreng, salah satunya adalah dengan Bulog.
PT ABM bahkan sudah meneken nota kesepahaman atau MOU dengan Bulog untuk bersama-sama membangun sinergitas dalam penyediaan minyak goreng untuk masyarakat ini.
“Kita sudah MoU dengan Bulog untuk bersama-sama membangun sinergitas ya,” katanya.
Tidak hanya dengan Bulog, PT ABM juga bekerjasama dengan produsen-produsen lokal yang memproduksi minyak goreng seperti yang ada di Tangerang dan juga Kota Serang.
Produsen-produsen ini akan dijadikan sebagai sumber untuk PT ABM memperoleh pasokan minyak khususnya minyak subsidi yang dibutuhkan oleh masyarakat kalangan bawah.
“Untuk persoalan minyak ini kami menyiapkan beberapa produsen yang sudah siap untuk kerjasama, khususnya produsen-produsen lokal yang ada di Tangerang kemudian yang ada di Taktakan juga salah satunya itu yang akan kami jadikan sebagai sumber untuk memperoleh pasokan minyak, khususnya minyak subsidi yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Eko.
Eko menyatakan, untuk mendistribusikan minyak subsidi tersebut dia akan membangun lebih banyak lagi SP Migor di Provinsi Banten.
Bila memungkinkan, pihaknya akan membangun SP Migor sampai ke tingkat kelurahan dan desa sehingga ketersediaan minyak goreng bisa terus terjaga.
“Kalau SP Migor itu dia ada di kecamatan-kecamatan nanti kita bikin lagi sampai di tingkat kelurahan begitu,” kata Dia.
Eko mengatakan, SP Migor sesungguhnya adalah warung yang berfungsi sebagai “gudang” yang dipergunakan oleh PT ABM untuk menyimpan stok minyak goreng di masyarakat.
Dengan cara ini, maka stok minyak goreng berada dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat akan lebih mudah mengakses dan mendapatkannya.
“SP Migor itu ibarat stok punya kita tapi ada di masyarakat, begitu. Stok kita itu kita taruh di SP Migor yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar memerintahkan kepada PT ABM agar ikut aktif berperan serta dalam melakukan pengendalian harga untuk melakukan pengendalian inflasi di Provinsi Banten.
Pengendalian harga dilakukan dengan memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti daging ayam telur beras hingga minyak goreng. ***