Dampak Vape pada Kesehatan, Apakah Masih Lebih Aman daripada Rokok Konvensional?

vape
Meneteskan liquid vape. (Foto: pexels.com/Eko Aldi Romadhan)

BANTENRAYA.CO.ID – Artikel ini membahas tentang dampak vape yang masih banyak dianggap lebih aman daripada rokok konvensional.

Berdasarkan data Global Youth Survey tahun 2011, prevalensi pengguna vape atau rokok elektronik di Indonesia meningkat dari 0,3% di tahun 2011 menjadi 10,9% pada 2018.

Penggunaan vape awalnya bertujuan sebagai pilihan alternatif untuk perokok berat bisa berhenti dari merokok.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 5 Makanan Awetan Dari Bahan Hewani yang Lezat dan Sering Dikonsumsi

Namun vape sendiri memberikan efek candu, ditambah beragam pilihan rasanya yang menarik.

Vape sekarang menjadi salah satu gaya hidup yang tenar di kalangan remaja Indonesia dan mancanegara.

Produk-produk vape yang berfungsi untuk membakar liquid vape juga memiliki beragam desain yang berbeda dan menarik.

BACA JUGA: 40 Murid BBIS Serang Belajar Manasik Haji

Bahkan ada vape yang seukuran lipstik dan pulpen, dan di Amerika produk seperti itu dapat mudah disembunyikan dari guru oleh siswa yang kecanduan vaping.

Tapi, jika vape tidak sebahaya rokok bakar tentunya sekolah dan orang tua tidak perlu khawatir dengan konsumsi vape di sekolah atau di tengah pergaulan anak mereka.

Ketua Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P. (K) menjelaskan, “Kandungannya ini (rokok elektronik) sama persis yang ada dalam rokok konvensional, yang kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan di jaringan paru dengan kandungan rokok elektornik sebesar 3 miligram.”

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Snack untuk Menemani Baca Buku Tanpa Membuat Jari Lengket atau Basah

Mengutip riset National Academies of Science, Engineering and Medicine yang dipublikasikan pada Januari 2018, rokok elektronik menyebabkan risiko merusak kesehatan.

Dan berikut adalah 8 bahaya konsumsi vape yang bantenraya.co.id sudah rangkum dari berbagai sumber:

1. Mengganggu Perkembangan Otak

Salah satu bahaya vape bagi kesehatan adalah dapat memengaruhi perkembangan otak permanen bagi remaja dan dewasa muda, khususnya yang berusia di bawah 25 tahun.

Hal ini dikarenakan kandungan nikotin yang dapat memperlambat perkembangan otak dengan memengaruhi konsentrasi, kekuatan ingatan, suasana hati, dan pengendalian diri.

BACA JUGA: 5 Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan Tubuh, Awas Malah Jadi Ketagihan Nyambel

2. Evali

Pada Agustus 2019, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengidentifikasi penyakit baru berkenaan dengan infeksi paru-paru disebabkan oleh konsumsi vape.

CDC memberi nama penyakit ini Evali atau E-cigarette or Vaping-Product-Use Associated Lung Injury.

Evali tercatat pernah terjadi di Amerika, yang mana paru-paru pasien mengalami kerusakan akut setelah ia mengonsumsi vape rokok selama beberapa minggu.

BACA JUGA: Jangan Takut Donor Darah! Manfaatnya Sangat Besar ke Kesehatan

Pasien juga memerlukan perawatan di ICU sampai memakai ventilator.

Dikutip dari Yale Medicine, penyebab utama Evali bisa jadi vitamin E Asetat dan Tetrahidrocanabinol (THC) yang masuk ke tubuh saat penggunaan vape.

3. Paru-Paru Bocor

Vape terbukti dapat menimbulkan paru-paru bocor atau pneumothorax pada konsumennya.

BACA JUGA: 5 Hewan Terlangka Indonesia dalam Daftar 10 Hewan Terlangka di Dunia Versi IUCN

Beberapa korbannya sudah tercatat ada di Amerika, Malaysia, dan Indonesia.

Pasien yang menderita paru-paru bocor harus dipasangi selang agar bisa bernapas lebih lancar.

4. Pnemuonia

Efek buruk vape selanjutnya adalah beresiko menyebabkan radang paru atau pnemuonia.

Gejala yang dialami mulai dari muncul sesak napas, demam, hingga batuk disertai sedikit bercak darah.

BACA JUGA: 5 Tipe Makanan Penambah Hb Ibu Hamil, Cegah Anemia Selama Masa Kehamilan

5. Kanker Paru-Paru

Terdapat penelitian di Taiwan pada tahun 2019 yang menunjukkan bahwa bahaya vape rokok atau rokok elektronik dapat meningkatkan risiko kanker paru.

Penelitian tersebut dilakukan kepada 40 ekor mencit.

Hasilnya adalah sembilan dari 40 mencit atau 22,5% yang terpapar asap rokok elektronik dengan kandungan nikotin selama 54 minggu menimbulkan kanker paru jenis adenokarsinoma.

BACA JUGA: 7 Tempat Wisata di Yogyakarta dengan Spot Sunrise Terbaik, Kaum Anti Bangun Pagi Harus Liburan ke Sini Nih

6. Asma

Menurut American Lungs Association, kandungan acrolein dalam vape umumnya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan asma.

Studi di Amerika pada tahun 2019 menemukan bahwa rokok elektronik meningkatkan risiko penyakit paru termasuk asma 30% lebih besar, dibandingkan yang tidak pernah merokok maupun tidak pernah menggunakan vape.

7. Berbahaya ke Bayi dan Ibu Hamil

Salah satu bahaya vape untuk wanita, khususnya ibu hamil, adalah dapat mengganggu perkembangan janin hingga berisiko mengalami cacat lahir.

BACA JUGA: 7 Surat di Al-Quran yang Memiliki Keutamaan Lebih dari 10 Pahala Tiap Membaca Hurufnya

Hal ini dapat terjadi pada wanita atau ibu hamil yang merupakan pengguna vape aktif maupun pasif atau yang terpapar asap vape.

Selain itu, ASI yang terpapar nikotin juga dapat menyebabkan kolik atau menangis tanpa penyebab jelas pada bayi.

8. Sakit Jantung

Zat nikotin di dalam vape diketahui dapat mengakibatkan gangguan pada arteri.

Ketika nikotin dari vape memasuki aliran darah, kelenjar adrenal akan terangsang dan melepaskan hormon epinefrin yang menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

BACA JUGA: 4 Hotel Terdekat Masjid Terapung Gedebage, Bandung dengan Fasilitas Terbaik dan Cocok untuk Family Trip

Kondisi itulah yang berpengaruh pada fungsi kerja jantung, dan dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Itulah 8 bahaya vape pada kesehatan tubuh.

Meski di Indonesia saat ini belum tercantum label “Ngevape Membunuhmu” di produk-produk vape, tapi bahaya vape terbukti bukan alternatif yang lebih baik dari rokok.

BACA JUGA: 4 Tips Menjadi Pendengar yang Baik, Rahasia untuk Hubungan Kalian Makin Langgeng

Menghindari produk-produk vape maka mencegah diri dari penanganan penyakit yang biayanya tidak murah.

Mulailah jaga pola hidup sehat, dan cari dukungan dari orang-orang terdekat untuk membantu berhenti konsumsi vape.***

Pos terkait