BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Perikanan atau Diskan Kabupaten Serang melakukan uji coba budidaya udang vaname dengan menggunakan air tawar.
Budidaya udang vaname menggunakan air tawar diakui pertumbuhannya lebih cepat dibanding menggunakan air payau.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Kabupaten Serang Uus Bustami mengatakan, pada umumnya udang vaname dibudidayakan di air payau.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Mafia Migas di Lebak, Oplos Gas 3 Kg Bisa Untung Rp21 Juta per Hari
Akan tetapi untuk kali ini pihaknya akan melakukan uji coba melakukan budidaya mengunakan air tawar.
“Untuk di Kabupaten Serang ini pertama kali,” ujar Uus saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 19 September 2023.
Ia menjelaskan, budidaya udang vaname di air payau tingkat salinitas atau keasinan air mencapai 15 sampai 40 part per thousand (PPT).
Sementara itu budidaya dengan menggunakan air tawar salinitasnya dinolkan.
BACA JUGA: Sinopsis dan Preview Drakor Moving Episode 18-20, Bong Seok dalam Bahaya, Kim Doo Sik Kembali?
“Di Lampung sudah banyak yang berhasil, baik pembenihannya maupun pembudidayaannya,” katanya.
Uus mengaku, akhir tahun kemarin sudah melihat langsung ke Lampung proses budidaya udang vaname menggunakan air tawar.
Lokasi Budidaya
“Hasil studi kita terapkan di Kabupaten Serang. Kita memilih lokasi di samping kantor Kecamatan Pontang. kita coba empat kolam. Luas masing-masing kolam tiga meter,” ungkapnya.
Adapun untuk prosesnya, saat ini baru selesai pembuatan kolam dan pengaturan salinitas airnya serta sedang menunggu kedatangan benih dari Lampung.
BACA JUGA: 4 Keutamaan Sholat di Masjid, Rugi Jika Diabaikan Muslim yang Rumahnya Dekat Masjid
“Kemungkinan untuk uji coba ini 1.000 sampai 1.5000 per ekor. Untuk budidaya udang vaname di air tawar ini mulai tebar benih sampai panen tiga sampai empat bulan,” tuturnya.
Ia menuturkan, jika uji cobanya berhasil akan disosialisasikan ke masyarakat secara luas sehingga budidaya tidak hanya terpusat di Serang utara yang menggunakan air payau.
“Secara teori kalai di air tawar pertembuhannya cepat tapi rentan penyakit, tapi kalau di air payau sebaliknya,” katanya.***